[tie_list type=”minus”]Ratusan Tempat Sampah Dipasang Serentak[/tie_list]
SUMUR BANDUNG – Tiga ruas jalan yang dianggap darurat kebersihan adalah Jalan Andir, Jalan Jendral Sudirman, dan Jalan Cibaduyut akan dipasangi ratusan tempat sampah secara serentak selama dua hari ke depan.
Direktur Utama PD Kebersihan Deni Nurdiana mengatakan, jelang penghargaan kebersihan skala nasional, tiga ruas jalan itu, secara intensif akan ditata dengan pemasangan tempat sampah. ’’Setiap 30 meter, kiri kanan kita pasang tempat sampah,” ujar Deni kepada di Balai Kota Bandung kemarin (6/8).
Disinggung pengadaan tempat sampah, Pemerintah Kota Bandung menggunakan unit sisa yang tersedia di PD Kebersihan. Pihaknya mengaku, melakukan hal ini karena kebutuhan akan penanganan kebersihan secara cepat. Dirinya tidak menepis, unit yang dimiliki sekarang tidak sama seperti jenis tong sampah kodok yang berjejer di kawasan Jalan Asia-Afrika. Rencanannya, jenis tong sampah kali ini, akan seperti biasa, berwarna biru dan oranye. Meski begitu, dari segi kapasitas, tong sampah jenis ini lebih besar daripada tong sampah kodok. ’’Mungkin ratusan, karena sepanjang Cibaduyut saja sudah 180-an, belum lagi Jalan Jamika dan Jalan Andir,” sahut dia.
Tiga ruas jalan yang dianggap darurat merupakan jalur pasar tumpah zona kuning. Seperti Pasar Andir, Pasar Jamika dan dan Sentra Wisata Cibaduyut. Saat ini, fokus utama adalah pemasangan tempat sampah di kawasan Cibaduyut.
Bahkan, menurut Deni, kawasan Cibaduyut intensif dilakukan sweeping setiap tiga jam sekali. Pemkot bahkan sudah membagi dua tim untuk mengelola pemasangan tempat sampah secara besar-besaran dan menata TPA Sarimukti. ’’Karena satu tahun lagi Sarimukti sudah tidak bisa menerima lagi. Legok nangka juga saat ini sedang, di negosiasi tapi harganya mahal sekitar 3 kali lipat, banyak teknologi sampah, kita tengah mencari tektologi yang tepat,’’ seru dia.
Seperti mesin press yang ada di kawasan Tegalega dapat mengurangi massa sampah. Hal itulah yang dicari PD Kebersihan dalam menangani masalah sampah. ’’Mesin press seperti yang ada di Tegalega setiap hari juga 8 ton di pres menjadi 4 ton namun memang harus dipisah antara organik dan non-organik,’’ tandasnya. (fie/vil)