HASIL undian Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015 tak terlalu menguntungkan wakil-wakil Indonesia di sektor ganda campuran. Meski demikian, kejutan mungkin saja terjadi di sektor ini.
Indonesia punya empat wakil ganda campuran di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015, yaitu Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Praveen Jordan/Debby Susanto, Riky Widianto/Richi Puspita Dili, serta Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja. Keempat wakil tersebut mendapatkan bye di babak pertama.
Di antara empat ganda campuran itu, tiga di antaranya masuk pool atas. Hanya Riky/Richi saja yang menempati pool bawah. Tontowi/Liliyana, Praveen/Debby, dan Edi/Gloria akan bertarung bersama lawan-lawan yang cukup berat di pool atas, di antaranya Zhang Nan/Zhao Yunlei (China) dan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark).
”Hasil undiannya memang kurang menguntungkan. Hampir semua wakil Indonesia berkumpul di pool atas. Tetapi, tak menutup kemungkinan akan ada kejutan,” ujar Kepala Pelatih Ganda Campuran PP PBSI, Richard Mainaky, kepada Badmintonindonesia.org.
Hasil undian menunjukkan Praveen/Debby berpeluang bertemu Nielsen/Pedersen di babak 16 besar. Kalau mampu melewatinya, mereka berpotensi dihadang Zhang/Zhao di perempatfinal.
”Kami menargetkan Praveen/Debby untuk meraih medali, jadi paling tidak mereka harus bisa ke semifinal. Kami berharap Praveen/Debby bisa menjegal pasangan-pasangan unggulan dan bertemu Tontowi/Liliyana di semifinal,” tutur Richard.
”Untuk Riky/Richi dan Edi/Gloria, fokus utama di turnamen ini mengumpulkan kemenangan sebanyak-banyaknya agar bisa meraih poin. Akan tetapi, mereka juga bisa saja membuat kejutan,” tambahnya.
Meski hasil undian kurang menguntungkan, Praveen/Debby bertekad untuk melaju jauh di kejuaraan dunia dan memenuhi target.
”Melihat hasil undian, kami jadi lebih terpacu untuk latihan lebih keras lagi. Kami berharap dengan satu pool bersama para unggulan, kami bisa mengalahkan mereka dan mencapai target yang sudah ditentukan,” kata Praveen. Kejuaraan Dunia Bulutangkis akan dilangsungkan di Istora Senayan, Jakarta, pada 10-16 Agustus 2015. (dtk/mio)