Wagub Janji Bangun Sekolah Kelas Jauh

CICALENGKA – Wakil Gubernur Jawab Barat H Dedi Mizwar, berjanji akan membangun sekolah kelas jauh. Rancananya, pembangunan akan dilaksanakan satu atap, mulai dari SD, SMP sampai SMA supaya terjangkau sarana transportasi.

Wagub
ATEP KUSMAN/ BANDUNG EKSPRES

KONTROL: Wagub Jabar Dedi Mizwar besama Kabid SMP Adang Sujana saat mengunjungi SMP 1 Cicalengka kemarin (29/7).

Selain itu, pihaknya juga mengaku akan menuntaskan persoalan lainya, seperti gratis Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajardikdas) 12 tahun, pada tahun ini.

’’Kita sudah mendapatkan data. Saat ini di Jawa Barat ada 129 kecamatan yang memiliki sekolah kelas jauh. Yang menjadi skala prioritas adalah sekolah yang kondisinya sudah tidak layak huni,’’ kata Wagub Jabar Dedi Mizwar saat bluskan ke SMP Terbuka 1 Cicalengka kemarin (28/7).

Wagub memberi apresiasi kepada masyarakat yang mau menjadi relawan pendidikan, sehingga mampu melakukan pengembangan pendidikan anak. ’’Salut. Sebab, di sebuah perkampungan seperti ini apalagi jaraknya jauh dari kota, hingga 12 kilometer ada sekolah SMP terbuka, padahal lokasinya di bawah pegunungan,’’ tambahnya.

Berdasarkan pantauan Bandung Ekspres, SMP Terbuka 1 Cicalengka tersebut memiliki kondisi yang memprihatinkan. Sebab, bangunan rumah panggung tersebut dindingnya terbuat dari bilik kayu yang sudah berlubang yang sudah lapuk.

Pihaknya akan mengalokasikan anggaran perubahan tahun ini. ’’Saya kira sekolah terbuka ini menjadi catatan penting, kalau jauh kita bangun secara bertingkat,’’ katanya.

Berkembangnya bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi itu dapat menjadi tolak ukur meningkatnya Indeks Pembangunan Masyarakat. ’’Sampai saat ini anak bersekolah banyak yang sampai kelas delapan. Sebab, di Jawa Barat rata-rata tidak lulus SMP. Kita tahu, ada peralihan bahwa SMA kewenanganya menjadi kewenangan provinsi, kita butuh data lengkap,’’ ujarnya.

Sementara itu Kepala Sekolah SMP Terbuka Agus Kamaludin menerangkan, sebelumnya pihaknya menghubungi wagub via twiter Wagub. ’’Tak disangka masukan itu langsung direspons hingga turun ke daerah. Sekolah yang berdiri sejak 2009 ini sudah mencetak empat angkatan. Meski halangan dan rintangan sempat bubar, dengan keyakinan bahwa akan maju, kemudian mengembangkan lagi, dan sekarang muridnya sudah berjumlah 49 orang kelas 7-9, kita juga akan dorong supaya mereka masuk SMA,’’ terangnya.

Tinggalkan Balasan