Buahbatu Incaran Desainer

KAWASAN Buahbatu yang dipenuhi butik-butik fesyen hijab memang bukan tanpa alasan. Menurut Ega Megantari selaku Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) mengatakan, Buahbatu merupakan salah satu kawasan konsentrasi para desainer untuk mengembangkan industri fesyen hijab.

Hijab Fashion
AMRI RACHMAN DZULFIKRI/BANDUNG EKSPRESLAGI TREN: Seorang muslimah memilih baju di Magnifico Hijab Store di Jalan Buahbatu, Kota Bandung, kemarin (26/7). Di toko ini, ada beberapa brand yang dijual. Di antaranya, Radwah, Gierly Biegy, dan Evolvere.

Selain itu, hal ini dipicu pula oleh keberanian para desainer muda yang kian percaya diri menunjukkan karya-karya untuk dijual kepada masyarakat. Sebab, beberapa model busana hijab bisa digunakan pula oleh perempuan non-hijab.

’’Beberapa brand yang sangat dikenal ada di situ (Buahbatu). Sehingga, di sana bisa dikondisikan sebagai tempat muslim fashion,’’ ujarnya saat ditemui Bandung Ekspres di Jalan Aceh, beberapa waktu lalu.

Dengan maraknya butik di kawasan Buahbatu, kawasan lain pun seperti tidak mau kalah. Misalnya di Jalan Jenderal Gatot Soebroto atau Jalan Supratman dan sekitar Jalan Riau. Beberapa toko mulai menyediakan fesyen muslim, padahal sebelumnya tidak. Desainer muda pun akan terus bermunculan.

”Masyarakat pasti tahu kalau baju-baju atau kaos asal Bandung itu yang dikirim ke Tanah Abang. Bahkan, kerudung juga dari daerah Padalarang dan Rancaekek, Jawa Barat ini. Kita pasti mendukung jika pemerintah juga ikut menengok ke industri ekonomi agar Indonesia menjadi negara yang maju,” ungkapnya.

Nantinya diharapkan, bandung menjadi kawasan atau distrik khusus muslim. Rencana inilah yang harus diseriusi para pegiat ekonomi dan pemerintah. Pasalnya, masih ada karya desainer Indonesia yang dibuat di tanah air, namun dibeli oleh negara lain. Kemudian, diberi label oleh si pembeli dan dipasarkan kembali di Indonesia.

Oleh karena itu, Ega berharap, hak paten juga diperhatikan para desainer. Sebab, faktanya hampir 70 persen pembeli produk fesyen berasal dari Bandung. ’’Ini dapat menjadi pasar yang harusnya bisa terus dikembangkan,” kata Ega.

Desainer muda berbakat Dian Pelangi juga berkomentar atas hal ini. Dia mengaku, mendukung Kota Bandung jadi Kota Mode. Namun, Dian tidak terlalu peduli di mana kawasan yang tepat. Yang penting di Kota Bandung. ’’Yang penting ada satu sentra busana muslim. Karena Bandung merupakan industri muslim luar biasa, memang harus memiliki wadah,’’ ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan