[tie_list type=”minus”]Bola KAA dan Trotoar Segera Diambil Alih [/tie_list]
SUMUR BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) telah mengambil alih aset dari pihak swasta atau hibah sebesar Rp 7 miliar. Aset tersebut merupakan bekas pembangunan saat perhelatan Konferensi Asia Afrika (KAA).
Kepala Diskamtam Arief Prasetya menjelaskan, fasilitas dan infrastruktur yang dibangun saat KAA oleh pihak swasta, dipastikan akan diambil alih Pemkot Bandung. Namun, prosesnya memang tidak cepat. ’’Sebagian sudah ada yang diserah terima, dan sebagian lagi dipersiapkan,’’ ujar dia melalui saluran telepon, belum lama ini.
Dalam waktu dekat, Pemkot Bandung akan segera membuat kesepakatan serah terima dengan pemberi hibah. Sebanyak enam item infrastruktur di Kota Bandung akan diambil alih. Termasuk, Taman Vanda dan taman di Jalan Dr Djundjunan.
Arief menjelaskan, untuk sementara pihaknya telah mengambil alih dua infrastruktur. Untuk beberapa aset lain, dirinya akan dilakukan pengambil alihan dalam waktu dekat. ’’Yang belum kita ambil alih itu taman dan menara Jam Simpang Lima, bola-bola batu Asia Afrika dan kursi-kursi antik. Kita upayakan masuk satu paket pemeliharaannya dengan Taman Vanda dan Taman Djundjunan,’’ kata dia.
Sementara itu, pengambil alihan fasilitas lainnya juga dilakukan Dinas Bina Marga dan Pengairan Umum (DBMP) Kota Bandung. Dua infrastruktur KAA hibah lainnya yaitu trotoar Jalan Asia Afrika dan Gapura Dalem Kaum Kota Bandung. Hal tersebut dijelaskan Sekretaris DBMP Kota Bandung Didi Ruswandi. ’’Kita sudah melakukan pemeriksaan teknis dan administrasi. Draf berita acara serah terima juga sudah kita persiapkan,’’ kata dia.
Didi menyebut, nilai aset infrastruktur yang akan diambil pihaknya itu mencapai angka Rp 5,7 miliar dengan rincian trotoar senilai Rp 4,9 miliar dan Gapura Dalem Kaum Rp 880 juta. ’’Kalau tidak ada halangan, untuk Gapura Dalem Kaum akan ditandatangani secepatnya,’’ papar dia. (fie/tam)