*sambungan: Getol Promosi lewat Akun Twitter @masjidnusantara
[tie_list type=”minus”]Mengenal Muhammad Sobirin, Penggagas Masjid Keliling Bandung[/tie_list]
Pasti ada jalan bagi niat baik. Begitulah prinsip yang dipegang teguh oleh Muhammad Sobirin. Keinginannya untuk mempermudah masyarakat menjangkau tempat ibadah bisa terwujud. Dia berhasil mengembangkan inovasi Mobile Masjid atau masjid keliling di Bandung.
Zalzilatul Hikmia, Bandung.
SABTU siang itu (4/7), suasana taman Balai Kota Bandung tampak ramai. Warga berbondong-bondong datang ke taman kota tersebut. Mulai anak-anak hingga nenek-nenek. Rupanya, di sana tengah digelar berbagai aktivitas untuk mengisi Ramadan. Ada festival musik, bazar aneka barang murah, hingga food truck yang menjual jajanan untuk menu berbuka.
Di tengah hiruk-pikuk Festival Ramadan itu, terdengarlah suara azan sebagai tanda saatnya salat Asar. Namun, suara azan itu tidak berasal dari masjid atau musala di sana, melainkan dari sebuah mobil van yang diparkir di bawah pohon rindang. Dan, di samping mobil bertulisan ’’Mobile Masjid’’ itu sudah tergelar karpet berukuran 4 x 4 meter dengan motif sajadah. Di bagian depan juga disediakan sandaran mik untuk imam. Tak lupa, beberapa sarung dan mukena disiapkan bagi jamaah yang membutuhkan.
Bukan hanya itu. Di belakang mobil juga ada keran untuk wudu. Khusus untuk perempuan, keran wudu disediakan di dalam bilik tertutup. ’’Ini sangat membantu. Apalagi saat ada acara-acara seperti ini. Kita bisa tetap salat lima waktu,’’ tutur Rahayu Widyawati, 58, salah seorang pengunjung, di sela antrean wudu.
Seluruh aktivitas jamaah yang akan menjalankan salat Asar itu diamati langsung oleh Muhammad Sobirin, sang penggagas masjid keliling pertama di Indonesia itu. Dia pula yang mengisyaratkan saatnya iqomah. Begitu semua sudah berjajar di saf masing-masing, pria 39 tahun itu lalu maju untuk menjadi imam.
Setelah salat, bapak dua anak itu menceritakan awal mula lahirnya ide masjid berjalan tersebut. Dimulai Ramadan tahun lalu, dia tengah berada di sebuah pusat perbelanjaan untuk menghadiri sebuah acara. Ketika masuk waktu salat, Sobirin sulit mencari musala di mal tersebut.