Rp 6 M untuk Sinabung

[tie_list type=”minus”]Erupsi Masih Tinggi, Warga Masih Mengungsi[/tie_list]

JAKARTA – Hampir satu bulan, 10.184 pengungsi Sinabung berada di posko pengungsian. Mereka kembali diungsikan awal Juni lalu setelah gunung setinggi 2.460 meter itu kembali bergejolak. Menumpuknya pengungsi pun disertai dengan kebutuhan hidup yang meningkat. Pemerintah Kabupaten Karo pun telah meminta bantuan kepada pemerintah pusat untuk ikut turun tangan.

Merespons hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) langsung turun tangan. Kemarin, dana bantuan kemanusiaan bagi korban erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, telah dikucurkan. Melalui BNPB, pemerintah memberikan bantuan senilai Rp 6 miliar untuk pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi di Bumi Turang itu. Dana tersebut diambil dari dana siap pakai BNPB atau dana cadangan PB.

’’Bantuan diserahkan oleh Kepala BNPB, Syamsul Maarif, kepada Bupati Karo di Kabanjahe hari ini (kemarin, 23/6, Red),’’ ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, kemarin (23/6).

Menurutnya, bantuan ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah pada kondisi masyarakat di sekitar Sinabung. Sama seperti sebelumnya, sejak erupsi September 2013 pemerintah telah menggelontorkan Rp 141,2 miliar kepada Pemda Karo dan masyarakat Sinabung. ’’Kami tidak tahu sampai kapan erupsi Sinabung berakhir. Tapi pemerintah akan terus membantu,’’ ujarnya.

Melihat aktivitas Sinabung yang tidak menentu ini, pemerintah belum merasa perlu untuk menjadikannya bencana nasional. Sebab, hingga kini pemerintah daerah Kabupaten Karo dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara masih beraktivitas normal. Lain halnya jika kondisi mereka seperti pemda Aceh dan masyarakat Aceh saat Tsunami terjadi 2004 lalu. Dengan demikian, maka pihak pemda masih memiliki kewajiban untuk menyediakan dana di APBD untuk Sinabung.

Sutopo menuturkan, tak masalah jika anggaran tersebut terbatas. Pemerintah Pusat akan tetap memberikan bantuan. Namun dengan syarat, pihak pemda dan seluruh perangkatnya harus menunjukkan kesungguhan kepemimpinannya dalam menangani masyarakat yang terdampak.

Di sisi lain, pemerintah juga tengah menyiapakan hunian untuk relokasi para pengungsi di Siosar. Saat ini sendiri, dari 370 unit, baru 112 unit yang telah rampung. ’’Relokasi korban akan dipercepat. Pada akhir Agustus 2015 akan diselesaikan keseluruhan 370 unit rumah di Siosar,’’ ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan