Rp 6 M untuk Sinabung

Hingga kemarin, aktivitas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara masih terpantau tinggi. Sepanjang hari Selasa (23/6), hujan abu tipis masih mengguyur wilayah bagian selatan-tenggara. Sebanyak 10.184 jiwa telah diungsikan di 10 posko untuk menghindari bahaya.

Jumlah ini dinamis karena sebagian pengungsi, khususnya laki-laki dewasa, sering kembali ke rumahnya untuk memelihara kebun atau tanaman pertanian. Sebagian juga menginap di sanak saudara atau warga yang berada di dekat pos pengungsian.

Meski gelombang erupsi abu vulkanik dari Gunung Sinabung terus meningkat, namun minat petani Tanah Karo tidak terlihat menurun untuk mengikuti Pelatihan dan Edukasi Pertanian pada acara Show Farm yang diadakan oleh PT Tanindo Intertraco, di Jalan Udara Berastagi. Kegiatan Show Farm ini diadakan Kamis sampai dengan Minggu (18-21/6).

Bupati Terkelin Brahmana pada sambutannya mengapresiasi kegiatan pelatihan rutin ini, beliau juga menambahkan bahwa koordinasi lebih lanjut antar petani dan pemerintah sangat perlu dilakukan kedepannya, seperti dalam penanganan lalat buah, tidak mungkin efektif jika tidak serentak, harus ada kekompakan petani dalam penangannya. Malah bisa semakin berkembang kalau penanganannya tidak serentak. Ini contoh sederhana saja, ujar bupati dilanjutkan peninjauan beberapa produk hortikultura di areal pertanian show farm bersama petani.

Terkelin juga berharap pelatihan pertanian dari Show Farm PT Tanindo dapat menjadi pembekalan bagi masyarakat Tanah Karo. Khususnya, yang terdampak Erupsi Gunung Sinabung agar kedepannya dapat pulih dan kembali mandiri di tengah bencana yang tak kunjung berkesudahan ini.

Kedatangan Bupati Karo Terkelin Brahmana SH, Kadis Kominfo & PDE Drs.Agustin Pandia M.Si, Kepala Badan Penyuluh Pertanian Sarjana Purba,Plt Kadis Pertanian Munar Ginting, dan Camat Merdeka Terang Ukur Br Surbakti pada acara Show Farm disambut ratusan petani bersama Manajer Tanindo, Ir Alam Sembiring Kamis.

Show Farm Jalan Udara Berastagi sebagai pelatihan dan wadah pendidikan pertanian secara tepat guna dan modern, juga sebagai uji coba setiap varietas terbaru bibit beragam hortikultura. Apakah cocok ditanam di dataran tinggi atau tidak. Atau cocok di dataran rendah atau tidak sehingga produksi yang diharapkan dapat dipastikan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan