Ekonomi yang lesu membuat laba PLN menurun. Sampai Mei lalu, perusahaan yang dipimpin Sofyan Basir itu baru mengantongi sekitar Rp 17 triliun. Kalau dihitung secara penjualan kWh, angka penjualan tersebut menurun sekitar 2,5 persen. Mereka lantas berfokus pada perbaikan penjualan semester II.
Deputy Manager Public Relation PLN Sampurno Marnoto menambahkan, pihaknya berupaya menjaga subsidi yang diberikan pemerintah tepat sasaran. Caranya, setiap pelanggan tidak bisa bebas dalam pemasangan baru atau penurunan daya untuk golongan 450 VA dan 900 VA. ’’Baru dilayani kalau ada surat keterangan tidak mampu dari kepala desa atau lurah,’’ tegasnya. (dim/c5/end/rie)