[tie_list type=”minus”]Diskoperindag Bakal Gelar OPM di Tiap Kecamatan[/tie_list]
CIPARAY – Harga barang kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Bandung mulai merangkak naik. Di antaranya minyak curah, telor, gula pasir, gula merah, dan lain sebagainya. Hal tersebut terjadi menjelang Ramadan kali ini.
Minyak curah harganya naik, dari Rp 11 ribu menjadi Rp 12 ribu, telur dari Rp 19 ribu menjadi Rp 21 ribu, gula pasir dari Rp 12 menjadi Rp 13 ribu, dan gula merah dari Rp 15 ribu menjadi Rp 17 ribu. Tak ketinggalan harga bawang merah yang melonjak drastis dalam kurun waktu sepekan terakhir. Dari harga sebelumnya yang hanya Rp 20 ribu per kilo saat ini telah menembus Rp 35 per kilo.
Salah satu pedagang di Pasar Ciparay Hj. Ate Atikah (42), mengaku mengalami penurunan omset akibat kenaikan harga yang sudah terjadi sejak pertengahan April lalu. Pasalnya, ketika harga naik membuat jumlah pembeli yang datang ke kiosnya termasuk pelanggan setia berkurang. ’’Kenaikan harga ini memang selalu terjadi jelang bulan Ramadan, bahkan akan terus menguat hingga beberapa pekan ke depan. Apalagi menghadapi hari raya,’’ ucap Ate kepada Soreang Ekspres (Grup Bandung Ekspres) saat ditemui di kiosnya kemarin (8/5).
Menurutnya, dari beberapa kebutuhan pokok, harga mengalami kenaikan disekitaran Rp 2 hingga 3 ribu. Pedagang lainnya, Agus Gusman, 47, mengatakan, bawang merah, menjadi salah satu jenis sayuran yang mengalami lonjakan drastis bahkan setiap harinya terus berubah. ’’Belum sepekan, tapi sudah melonjak. Bawang merah kemarin itu hanya Rp 20 ribu per kilo. Tapi saat ini harganya telah menembus Rp 35 ribu per kilo,’’ ucapnya.
Bukan hanya sayur mayur yang mengalami kenaikan. Harga daging ayam pun melonjak dari Rp 28 ribu per kilo kini menjadi Rp 32 ribu per kilo. Dia juga memprediksi bila kenaikan harga ini akan terus terjadi hingga Lebaran. ’’Kalau saat ini stok sayuran masih aman. Saya berharap pemerintah secara berkala mengawasi harga kebutuhan pokok. Karena bukan hanya bagi pembeli, kami dari pedagang ikut terkena imbasnya,’’ harapnya.