[tie_list type=”minus”]Galang Kekuatan Gulirkan KLB PSSI [/tie_list]
STAGNASI sepak bola nasional yang terjadi pasca PSSI dibekukan oleh FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional), mulai menggerahkan sejumlah klub. Itu terlihat dari sejumlah klub yang mulai berani menghembuskan wacana Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menggantikan La Nyalla Mattalitti dari Ketua Umum PSSI.
Bahkan, tidak tanggung-tanggung, wacana yang cukup berani itu disampaikan langsung oleh Umuh Muchtar Manajer Persib Bandung. Menurutnya, inti dari persoalan yang mengakibatkan kondisi sepak bola nasional menjadi berantakan setelah La Nyalla menjadi Ketua Umum PSSI.
”Sebenarnya semua orang sudah tahu itu. Tapi, ada yang belum merasa saja,” ujar Umuh, kemarin (5/6). ”Jadi, daripada sepak bola kita terkatung-katung terus seperti ini, lebih baik segera diselenggarakan saja KLB untuk memilih ketua umum yang baru,” lanjut pria yang baru saja mengundurkan diri dari Komisaris PT Liga Indonesia itu.
Umuh lantas mencontohkan keputusan Sepp Blatter yang mundur dari presiden FIFA, setelah mengetahui bila banyak negara yang akan boikot Piala Dunia 2018 di Rusia. ”Karena tidak mau ada kepentingan yang lebih besar menjadi korban, Blatter memilih mundur. Keputusan Blatter itu yang seharusnya menjadi contoh,” ucapnya.
Namun, saat disodorkan pertanyaan, apakah itu berarti La Nyalla harus ikut mundur dari PSSI Umuh tidak bisa memberikan kepastian. ”Saya tidak menyuruh Nyalla mundur. Tapi, saya menyarankan agar KLB harus segera dilakukan dan para voters yang harus menentukan masa depan sepak bola secara bersama sama. Apakah kita mau seperti ini terus menerus, atau harus ada perubahan,” timpalnya.
Umuh menambahkan, wacana KLB PSSI yang dia hembuskan tersebut bakal mendapat beragam reaksi dari klub yang lain. Tapi, dia bertekad untuk tidak berubah dengan keputusannya tersebut. Apalagi, lanjut Umuh, ada sejumlah klub besar yang sudah diajak berdiskusi terkait wacana KLB PSSI itu, dan hasilnya sebagian besar setuju.
”Ingat, Persib Bandung itu adalah salah satu tim besar di tanah air, dan Persib juga menjadi barometer dalam sepak bola nasional. Dan apa yang kami ambil tidak pernah salah. Tunggu saja, apa yang akan terjadi dalam waktu dekat nanti,” ujarnya.