Menurut Taufiq, pertemuan dengan perwakilan PT PLN sudah digelar beberapa kali. ”Tinggal masalah gardu induk yang masih perlu dibicarakan bersama karena butuh satu gardu induk untuk melayani seluruh kawasan, termasuk Aerocity,” kata dia. Pembicaraan itu mengenai pihak mana yang bakal membiayai pembangunan fasilitas listrik kawasan bandara. ”Apakah PLN mau berinvestasi, atau harus BUMD kita,” ujarnya.
Sementara itu menurut Dwi, pembangunan depot ini diperkirakan menelan biaya hingga Rp 400 Milyar. Dia meyakini penyediaan bahan bakar pesawat yang ada di BIJB akan menjadi pemicu pertumbuhan investasi dan perekonomian masyarakat Jawa Barat.
”Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Pemprov Jabar kepada Pertamina untuk penyediaan bahan bakar pesawat di BIJB,” terang Dwi.
Saat ini, Pertamina telah mengelola sebanyak 62 DPPU yang tersebar di seluruh Indonesia yaitu berupa Avtur dan Avgas. Pertamina memproyeksikan pertumbuhan permintaan Avtur di Indonesia berada di kisaran 2,5 persen – 6 persen pertahun. Dua tahun terakhir konsumsi Avtur telah berada di kisaran 4 juta kiloliter pertahun. (adv/fik)