[tie_list type=”minus”]80 KA Harus Antre untuk Melintas[/tie_list]
CIREBON – KA Bangunkarta menubruk bagian bekalang KA barang di Stasiun Waruduwur, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Sabtu (23/5) pukul 18.45. Namun hingga kemarin (25/5) siang, penyebab kecelakaan tersebut belum diketahui.
Kepala Humas PT KAI Agus Komarudin mengatakan, penyebab kecelakaan KA Bangunkarta dengan KA barang masih dalam penyelidikan yang melipatkan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, PT KAI, KNKT, dan Polres Cirebon. ”Untuk mengetahui penyebab kecelakaan ini butuh waktu,” ujarnya ditemui di lokasi kejadian.
Agus mengatakan, diduga KA Bangunkarta tergelincir ketika melintasi Stasiun Waruduwur, Cirebon. Lalu kereta tersebut membentur bagian belakang KA barang yang kebetulan sedang berhenti di stasiun. Akibatnya, kereta anjlok bahkan lokomotif KA Bangunkarta terguling.
Sampai siang ini, evakuasi kereta masih terus dilakukan. Dari total delapan gerbong, tinggal tiga gerbong KA Bangunkarta yang belum dievakuasi. Itu terdiri dari satu lokomotif, satu gerbong pembangkit, dan satu gerbong penumpang.
Agus juga menegaskan jika korban luka bukan penumpang, melainkan petugas pengawalan KA barang. Saat itu, korban, kata dia sedang membawa pipa. Korban masih dirawat di RS Ciremai, Cirebon akibat luka serius.
Agus menuturkan, kesulitan dalam mengevakuasi KA Bangunkarta beserta lokomotifnya. ”Rel dan bantalannya kan patah, ada sekitar 20 meter, baik jalur 3 dan jalur 2 itu sama-sama patah. Sehingga untuk evakuasi gerbong dan lokomotif, maka rel dan bantalan yang patah dan hancur itu harus diperbaiki terlebih dahulu. Setelah rel dan bantalan sudah beres, baru roda gerbong atau lokomotif kita pasang di rel. Kemudian bangkainya kita pasang, sesudah itu baru kita tarik bangkai gerbong dan lokomotif ke Stasiun Kejaksan,” ujar Agus.
Untuk proses evakuasi ini, pihaknya mengerahkan beberapa crane dari berbagai Daop. ”Kita kerahkan ada tiga crane untuk melakukan evakuasi. Yaitu crane dari Solo, Cirebon sendiri dan Bandung,” ujar Agus.
Sementara itu Humas PT KAI Daop 3 Cirebon Supriyanto mengatakan, ada sekitar 80 KA yang harus antre untuk menggunakan jalur utara. (den/fik)