[tie_list type=”minus”]Kujang Kota Bogor B Juara Upi Challenge[/tie_list]
BANDUNG – Tim Taekwondo Kujang Kota Bogor B tampil sebagai juara umum Kejuaraan Nasional Taekwondo UPI Challenge Mok’s Open Tournament 2015, yang berlangsung di Gymnasium UPI, Jalan Setiabudhi, Kota Bandung, kemarin (24/5).
Kujang Bogor B mampu meraih poin tertinggi dengan skor 172, mengalahkan tim taekwondo Tegar Beriman A yang harus puas berada pada peringkat kedua dengan 155 poin. Sementara peringkat ketiga ditempati PMS Dragon Solo dengan 121 poin.
Selain menjadi juara umum, Kujang Bogor juga mampu menjadi juara melalui tim B pada kategori kadet. Sementara Tegar Beriman A tampil sebagai yang terbaik pada kategori junior. Juara kategori Pre Kadet A diraih tim Mok’s Kabupaten Bekasi.
Pada kategori Prakadet B peringkat pertama diraih oleh Bali, sedangkan peringkat kedua ditempati Kujang Bogor B, dan posisi ketiga diraih Tegar Beriman A.
Sementara posisi kedua kategori junior diraih PPLP Jateng, diikuti PMS Dragon Solo pada peringkat ketiga. Peringkat kedua kategori kadet ditempati Halilintar Semarang, sedangkan posisi ketiga diraih Mahameru Sukoharjo.
Pada kategori Pra Kadet A posisi kedua diraih Intec MC Jakarta, peringkat ketiga diraih tim BPC A. Sementara pada kategori Pra Kadet B peringkat kedua diraih Kujang Bogor B, diikuti Tegar Beriman A pada peringkat ketiga.
Manajer Tim Taekwondo Kujang Kota Bogor. Mukhlis Ba Alwi mengatakan, pencapaian yang diraih oleh timnya diluar dugaan karena tidak ada persiapan khusus yang dilakukan oleh timnya.
”Kita menurunkan 65 atlet yang merupakan gabungan dari unit-unti takewondo yang ada di Kota Bogor. Atas dasar inisiatif dari Pengcab TI Kota Bogor, kita lakukan seleksiyang diikuti unit-unit. Hasil yang diraih ini tidak lepas dari kebersamaan dan kerja keras atlet dan pelatih,” ujarnya.
Mukhlis menambahkan untuk latihan pun baru rutin diikuti atlet dua minggu sebelum kejuaraan. Sebelumnya para atlet ini hanya melakukan desentralisasi dengan latihan di unitnya masing-masing.
”Para atlet dipegang langsung oleh pelatih pada unitnya amsing-masing, sehingga sudah mengetahui karakter dari atletnya. Saat latihan juga tidak semua atlet bisa mengikuti karena terhalang oleh agenda masing-masing seperti sekolah, dan kesibukan lainnya,” katanya.