[tie_list type=”minus”]Nomor Kolam Jadi Andalan[/tie_list]
BANDUNG – Cabang olahraga Selam menargetkan untuk meraih target empat medali emas pada gelaran Pekan Olahraga Nasional XIX/2016 Jawa Barat. Ketua Umum Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia Jabar Yudha M Saputra menyatakan, hal ini untuk mencapai target Jabar Kahiji yang dicanangkan pemerintah. ’’Untuk target kita incar tiga atau empat medali emas,” ujar Yudha, kemarin (12/5).
Dari empat medali emas yang diincar, nomor-nomor pertandingan di kolam menjadi andalan timnya. Dikarenakan, untuk nomor pertandingan di laut, pihaknya sangat sulit untuk melakukan latihan akibat lokasi latihan dan biaya yang cukup tinggi.
’’Selama ini, pembinaan memang lebih banyak di nomor kolam karena terpusat di Kota Bandung yang tidak memiliki laut. Meski demikian, kita pun siap mencuri medali emas di nomor laut karena secara teknik tidak jauh berbeda,” paparnya.
Maka itu, pihaknya mengadakan kejuaraan yang bertujuan mencari potensi daerah yang bisa dijadikan sentra pembinaan olahraga selam di Jabar. Selama ini, Kota Bandung menjadi sentra pembinaan olahraga selam namun hanya untuk nomor-nomor kolam.
Untuk persiapan, susunan atlet yang akan menjadi andalan Jabar di cabang selam telah dibuat. Pihaknya akan segera melakukan sentralisasi atlet, sehingga proses latihan berjalan dengan baik.
’’Cabang selam akan mempertandingkan 16 nomor di PON. Tapi kita tidak serta merta menentukan atlet sesuai nomor pertandingan, lebih kepada peluang medali emas yang mungkin diperoleh. Jadi atlet yang akan masuk tim inti selam adalah mereka yang benar-benar memiliki prediksi emas,” tuturnya.
Dengan kondisi waktu yang sudah sangat mepet, pihaknya pun akan terus menggenjot kemampuan atlet. Untuk itu, penentuan tim inti selam masih belum ditentukan. ’’Dengan penentuan atlet sesuai dengan prediksi emas, kita bisa menghemat biaya. Dan sekarang waktu sudah sangat mepet, tinggal 15 bulan. Karena itu, September 2015 mendatang, atlet sudah harus masuk kamp sentralisasi dan kita rencanakan untuk menggelar latihan di luar negeri atau mendatangkan pelatih luar negeri sekitar tiga atau empat bulan jelang gelaran PON XIX/2016,” tutupnya. (net/vil)