Gurih di Mata Investor

Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo mengungkapkan, transaksi lindung nilai menjadi sebuah tuntutan di tengah tantangan ketidakpastian prospek ekonomi global yang mengakibatkan nilai dolar Amerika Serikat cenderung menguat. Kondisi perekonomian global ke depan yang tidak pasti itu menuntut penguatan, terutama di mikro.

’’Lindung nilai ini adalah satu konsep relatif baru bagi Indonesia. Kita memahami, sejak krisis Asia 1997-1998, betul-betul risiko nilai tukar itu membawa kondisi yang fatal bagi perusahaan-perusahaan Indonesia,’’ ujar Agus di Jakarta kemarin. (dee/c20/c14/oki/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan