Gelandang senior Barca, Andres Iniesta menganggap keberhasilan dalam memanfaatkan setiap peluang menjadi kunci utama kemenangan ini. Bukan lagi dari sisi ball possession-nya. Messi contohnya. Dari empat kali tendangan, keempat-empatnya tepat mengarah ke Manuel Neuer.
Iniesta seperti yang dikutip dari Football Espana menginginkan performa seperti ini tetap berlanjut di Muenchen. ”Di luar kegagalan dalam ball possession, kami selalu mencoba untuk mendominasi, tapi penyelesaian akhir kamilah yang menentukan hasil akhir,” cetusnya.
Bagi Bayern, kekalahan ini menjadi ketiga kalinya secara beruntun. Sebelumnya, mereka juga sudah menelan kekalahan dalam dua laga domestik. Pertama kekalahan di semifinal DFB Pokal atas Borussia Dortmund via adu tendangan penalty (29/4), lalu kedua dalam lanjutan Bundesliga kalah 0-2 atas Bayer Leverkusen (2/5).
Gol pertama Messi disebutnya sebagai titik pertama runtuhnya dominasi penguasaan bola anak asuhnya. ”Dalam plan saya sebelumnya, saya ingin mendominasi penguasaan bola dan membiarkan Barca terus berlari. Tapi nyatanya, itu tidak berjalan, Barcelona lebih baik dari kami,” beber Guardiola seperti dikutip Inside Futbol.
Defisit tiga gol ini menghadapkan Bayern seperti saat perempat final lalu. Ketika itu, Philip Lahm dkk membalikkan ketertinggalan atas Porto. Defisit dua gol di leg pertama, dibalas dengan skor 6-1 di Allianz (22/4). Bedanya, kali ini Barcelona levelnya bukan seperti Porto.
Kemungkinan untuk membalikkan keadaan pun masih diharapkan penggawa Bayern. Salah satunya Thomas Mueller. Dia menilai leg kedua nanti akan ada cerita berbeda disiapkan Bayern. ”Karena kami FC Bayern, kami harus tetap berjalan dengan kepala tegak di leg kedua nanti,” sebutnya.
Meski, di leg kedua nanti, mereka tetap belum bisa diperkuat dua pemain pilarnya, Arjen Robben dan Franck Ribery yang masih belum pulih dari cedera. ”Sebaliknya, yang kami butuhkan untuk memenangi leg kedua nanti hanyalah bermain sebagai tim,” tegasnya. (ren/asp)