Patali Banyu Tutup KAA

Patali Banyu
NIRRA CAHAYA/BANDUNG EKSPRES
TUANGKAN AIR: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya (kedua kiri), Guruh Soekarno Putra (ketiga kiri), Jan Darmadi (keempat kiri) dan Kapolda Jabar Irjen Pol Mochamad Iriawan (kedua kanan) dalam menjalankan prosesi Patali Banyu di Pasir Impun, Kabupaten Bandung, kemarin (2/5).
0 Komentar

Acara tersebut ditutup dengan penanaman pohon secara simbolis oleh perwakilan mahasiwa delegasi dari Asia dan Afrika. Pohon-pohon itu berasal dari seluruh kampung adat yang ada di Jabar. Ada 48 jenis pohon yang ditanam, ini disesuaikan dengan jumlah delegasi. Diiringi arak-arakan kesenian Sunda dari berbagai daerah, seluruh delegasi pergi ke atas bukit untuk melaksanakan penanaman.

Hari sebelumnya (1/5), 48 delegasi KAA menghadiri peringatan ke-2 Konferensi Mahasiswa Asia Afrika (KMAA) yang diselenggarakan di Gedung Merdeka, Kota Bandung. KMAA pertama kali diselenggarakan di Bandung pada 30 Mei hingga 7 Juni 1956 silam. Saat itu, sebanyak 27 negara mengirimkan para delegasi mereka guna menghadiri konferensi tersebut.

’’Saat itu KMAA 1956 menghasilkan sejumlah poin terkait kerja sama pendidikan antara universitas dan fakultas di Asia-Afrika,’’ kata Presiden KMAA, Yasmin Nindya Chaerunisa.

Baca Juga:Sukses Gelar The Women’s EarthTim Independen Bergerak ke Dhunche

Lebih lanjut Yasmin menjelaskan, konferensi yang digelar kali ini mengangkat tema Reinvigorating the Bandung Spirit Working towards the Asian-African Youth Leadership. Konferensi itu berfokus pada enam isu utama terkait kepemimpinan. Salah satunya merumuskan stategi guna mendorong peran kepemimpinan guna mempromosikan nilai-nilai budaya di Asia-Afrika.

’’Setelah melakukan diskusi terkait enam isu tersebut, maka kami akan mengeluarkan sejumlah resolusi dan pernyataan bersama pada sesi deklarasi,’’ terang dia.

Acara yang berlangsung sejak 29 April hingga 2 Mei 2015 itu juga dihadiri Ketua Delegasi Mahasiswa Indonesia pada KMAA 1956, Emil Salim. (mg11/tam)

0 Komentar