[tie_list type=”minus”]Mata sang Manajer Terlihat Berkaca-kaca[/tie_list]
Mayoritas klub-klub kecewa dengan keputusan Menpora Imam Nahrawi yang tidak mengakui kepengurusan PSSI. Sebab, keputusan itu seperti tidak menghargai PSSI dan FIFA. Kendati begitu, klub-klub tersebut tidak mau larut dalam kekecewaan. Mereka ingin konflik segera berakhir dan kompetisi berjalan kembali. Manajer Persib Umuh Muchtar pun terlihat sedih saat menggelar pertemuan dengan tim, kemarin.
SEBELUM melakoni latihan perdana, Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar menggelar pertemuan dengan tim dan official untuk membahas kisruh yang terjadi antara PSSI dan Menpora, kemarin, (20/4) di Mess Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung. Pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit itu dimanfaatkan Umuh untuk memberikan informasi kepada tim mengenai nasib sepak bola Indonesia yang saat ini tidak ada kejelasan.
Dalam kesempatan itu, Umuh juga memberikan semangat agar para punggawa Maung Bandung tidak terpengaruh dan tetap menjaga mental bermain.
”Saya berikan semangat kepada anak-anak untuk tetap tegar agar mereka jangan sampai pesimis. Saya jujur kalau kita kena sanksi dari FIFA, siapa yang bertanggung jawab? Mau kerja apa mereka dan siapa yang akan menggaji mereka,” ujar Umuh dengan mata berkaca-kaca.
Karena itu, Umuh meminta supaya Firman Utina dan kawan-kawan tetap fokus kapada agenda yang sudah disiapkan oleh tim pelatih, disamping menunggu keputusan dari FIFA tentang kelanjutan sepak bola Indonesia.
”Saya membayangkan, kalau sampai kita dihukum sama FIFA, semuanya sedih dan yang pertama saya fikirkan adalah nasib pemain. Makanya, saya tetap berusaha mencari jalan agar ini tetap berjalan,” ucapnya.
Maka dari itu, Umuh mengharapkan konflik antara Kemenpora dan PSSI segera selesai dan ada pihak yang mengalah demi kemajuan persepakbolaan Indonesia.
”Keduanya harus introspeksi diri, jangan sampai ada masalah pribadi terus dibawa-bawa,” katanya.
Senada dengan Umuh, Pelatih Persib Bandung Djajang Nurdjaman menilai bahwa mental pemainnya akan menurun karena masalah ini.
”Pasti akan ada usaha untuk menjaga kondisi mental pemain. Supaya ada ketenangan dari para pemain menghadapi kondisi ini,” ujar Djanur -sapaan akrabnya-.