[tie_list type=”minus”]Yang Sakit Bisa Susulan[/tie_list]
NGANJUK – Dalam pelaksanaan unas SMA, MA, dan SMK hari pertama Senin (13/4), ada sejumlah siswa yang tidak masuk atau absen. Mereka langsung masuk kategori dropout (DO) meski sebetulnya ada unas susulan pada Senin depan (20/4).
’’Ada 13 siswa yang tidak masuk pada hari pertama ini. Mereka langsung dinyatakan DO,’’ ungkap Kepala Bidang SMP, SMA, dan SMK Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dispendikpora) Nganjuk Sujito kemarin.
Dia menjelaskan, berdasar data yang masuk di dispendikpora, ketidakhadiran para siswa itu memang bukan karena sakit atau alasan lain yang bisa memungkinkan dilakukan ujian susulan. Meskipun masih masuk data sebagai peserta unas, para siswa tersebut memang sudah dikeluarkan dari sekolah alias terkena DO. ’’Pada data awal peserta unas, (nama siswa) memang ada. Tapi, setelah dicek, ternyata sudah DO,’’ terangnya.
Menurut Sujito, di antara para siswa itu, tidak ada seorang pun yang berasal dari sekolah negeri. ’’Semuanya (dari sekolah) swasta. Dari SMA, SMK, maupun MA,’’ ujarnya.
Para siswa yang DO tersebut, lanjut dia, bukan hanya tidak mendapat sertifikat hasil ujian nasional (SHUN) yang menjadi hasil akhir unas. Tapi, juga tidak akan memperoleh ijazah. ’’Kan sudah DO. Jadi, ya tidak mungkin ijazahnya diurus,’’ tegasnya.
Hingga sore kemarin, tutur dia, pihaknya belum mendapat laporan jumlah peserta unas yang tidak masuk selain 13 siswa tersebut. Tetapi, jika dapat menunjukkan surat keterangan sakit dari dokter, siswa yang bersangkutan bisa mengikuti ujian susulan yang digelar seminggu mendatang.
Dia mengatakan, unas susulan hanya diadakan untuk mata pelajaran yang tidak diikuti siswa. ’’Jika beralasan sakit, asal menunjukkan surat dokter, bisa nyusul. Alasan lain boleh, asal masih wajar,’’ jelasnya.
Di Nganjuk, unas diikuti 12.689 siswa SMA, MA, dan SMK hingga siswa pendidikan kesetaraan paket C. Selain itu, ada tiga siswa berkebutuhan khusus yang mengikuti unas di SMLB masing-masing.
Sementara itu, di Tulungagung pelaksanaan unas hari pertama di Tulungagung tidak bisa diikuti semua peserta. Ada sebelas siswa dari SMA, SMK, dan MA yang tidak mengikuti unas mata pelajaran (mapel) bahasa Indonesia itu. Alasan ketidakhadiran mereka adalah sakit, izin, hingga drop-out (DO).