Kecemasan Sedikit Reda

Retno menuturkan salah satu hal remeh yang sering terjadi adalah lembar jawaban komputer (LJK) siswa tercampur dengan lembar soal ujian. Jika kelalaian kecil ini terjadi, baru diketahui saat di dapur pemindaian. Padahal amplop yang dibawa ke tempat pemindaian hanya yang berisi LJK. Tentu bakal butuh waktu lagi untuk membongkar amplop soal ujian kembali untuk mencari LJK yang tercampur.

Dia juga mengingatkan pengawas untuk memastikan siswa tidak mencontek saat unas. ’’Sekarang unas sudah bukan penentu kelulusan. Jadi tidak ada toleransi untuk mencontek,’’ paparnya. Guru-guru di SMA Negeri 3 Jakarta disebar mengawasi di SMA Negeri 43, 79, 60, dan beberpa sekolah swasta lainnya. Pagi ini pukul 05.30 dia harus berada di rayon SMA Negeri 70 untuk mengambil amplop naskah ujian dan LJK.

Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistyo meminta semua guru yang bertugas mengawasi unas untuk bekerja sebaik-baiknya. Dia juga berharap guru tidak lagi ditekan secara politis supaya tingkat kelulusan di sekolahnya 100 persen. ’’Kami juga menyebar tim ke beberapa daerah untuk meninjau langsung pelaksanaan unas,’’ jelas dia.

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Nizam seharian kemarin berada di kantor Kemendikbud. ’’Saya lembur mengawasi persiapan unas,’’ ujar guru besar teknis sipil UGM Jogjakarta itu.

Nizam mengatakan dia ditugasi mengawasi pelaksanaan unas berbasis komputer (computer based test/CBT). Sedangkan pengawasan unas berbasis kertas (paper based test/PBT) secara penuh dilaksanakan oleh Sekretaris Balitbang Dadang Sudiyarto.

Dia lebih dulu mengklarifikasi kasus kekurangan amplop soal ujian di Lamongan, Jawa Timur. Dari laporan sekretariat Unas Jawa Timur, Nizam mengatakan kekurangan satu amplop di Lamongan itu bukan hilang atau dicuri.

’’Jadi memang tidak lengkap sejak dari percetakan. Harusnya dalam satu dus ada 20 amplop, tetapi ini hanya 19 amplop,’’ paparnya. Tetapi akhirnya kekurangan itu sudah dipenuhi oleh Jasuindo selaku pelaksana percetakan.

Menurut Nizam kekurangan naskah soal ujian secara riil baru diketahui hari ini. Tepatnya ketika amplop soal ujian dibuka oleh pengawas ruangan. Dia memperkirakan jika memang terjadi kekurangan, jumlahnya tidak besar. Sehingga bisa ditutup dari cadangan soal yang sudah disiapkan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan