PADALARANG – Lembar soal ujian nasional (UN) tingkat SMA/SMK/MA di Kabupaten Bandung Barat sudah tiba di rayon yang berada di SMAN 1 Padalarang sekitar pukul 11.20 WIB. Pendistribusian lebaran soal yang menggunakan mobil besar tersebut langsung mendapatkan pengawalan dari pihak kepolisian yang nantinya bakal di sebar ke-8 subrayon pada Minggu (12/4).
Titik subrayon tersebut, pertama mulai dari SMA 1 Lembang. Kedua, di SMKN 1 Cipeundeuy. Ketiga SMAN Padalarang. Keempat berada di SMKN 1 Batujajar. Kelima di SMKN Cihampeulas. Keenam berada di MAN Cililin. Ketujuh berada di SMAN Sindangkerta dan terakhir di SMAN Gununghalu.
Kepala Bidang SMA/SMK Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bandung Barat (KBB) Hasanudin menyatakan, untuk titik bongkar difokuskan di SMAN 1 Padalarang sebagai rayon. ”Nanti tinggal dikirim ke masing-masing subrayon dulu. Setelah itu langsung dikirim ke sekolah masing-masing,” kata Hasanudin kepada wartawan seusai menerima pengiriman lembaran soal di SMAN 1 Padalarang, kemarin (10/4).
Dia menyebutkan, tahun ini ada 13.282 siswa tingkat SMA yang akan mengikuti ujian nasional. Untuk jumlah tingkat SMA sebanyak 4.465 siswa yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 4.200 siswa. ”Untuk tingkat SMA memang bertambah sekitar 250 siswa. Untuk tingkat SMA akan diikuti oleh 15 sekolah negeri dan 32 sekolah swasta dari jurusan IPA/IPS,” terangnya.
Sementara, untuk jumlah siswa dari SMK mencapai 5.768 siswa melonjak tinggi dari tahun lalu yang hanya 4.800 siswa. Tahun ini dari SMK berjumlah 6 sekolah negeri dan 69 sekolah swasta dari berbagai jurusan.
”Untuk tingkat MA akan diikuti oleh 2.130 siswa dari 61 MA jurusan IPA/IPS. Nah, kita juga bakal menyelenggarakan untuk Paket C yang mencapai 919 siswa,” katanya seraya menyebutkan ujian nasional akan diselenggarakan pada 13-15 April 2015 dan akan diumumkan kelulusan pada 15 Mei 2015.
Standar kelulusan dalam ujian tahun ini, kata dia, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Untuk tahun ini, standar kelulusan tidak hanya berdasarkan pada nilai saja, melainkan dilihat juga dari sisi penilaian sikap dan prilaku siswa. ”Kalau tahun lalu ujian nasional jadi keputusan pusat. Kalau tahun sekarang diserahkan kepada sekolah masing-masing berdasarkan penilaian program sekolah sudah tamat dan lulus. Kedua lulus ujian sekolah. Dan terakhir dilihat dari prilaku dan sikap siswa,” ujarnya.