Api Cepat Menjalar dan Menghanguskan Rumah Aemi Permanen
[dropcap]C[/dropcap]IPATAT – Dua rumah milik seorang neneng bernama Maya, 70, dan Jaja, 50, warga Kampung Cintalaksana, RT 03 RW 03, Desa Gunungmasigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat ludes terbakar api, kemarin (1/4) siang sekitar pukul 12.00 WIB. Insiden tersebut menewaskan Maya, sang pemiliki rumah lantaran tidak dapat menghindari api yang sudah membesar.
Saksi mata yang juga warga sekitar, Dina Kumala, 39, menyebutkan, kebakaran tersebut berlangsung cepat menghabiskan rumah Maya dan Jaja. Api dengan mudah menjalar dari rumah Maya ke rumah Jaja. Untungnya, kebakaran tersebut tidak menjalar ke rumah lainnya karena warga sekitar bersama tim pemadam kebakaran sigap memadamkan api.
”Cepat sekali membakar bagian atas rumah milik nenek Maya. Saya juga kaget ketika melihat api tiba-tiba membesar. Apalagi, terjadi pada siang hari yang kebetulan lagi cuaca panas. Ditambah lagi, bangunan yang terbakar semi permanen yang terbuat dari kayu,” katanya kepada wartawan ditemui di lokasi, kemarin.
Berdasarkan pengakuan cucu korban, Asep Setiawan, 26, mengaku sedih lantaran neneknya tidak terselamatkan dalam insiden kebakaran tersebut. Pada saat kebakaran, dirinya sedang bekerja di salah satu pabrik yang tidak jauh dari lokasi kebakaran. ”Pada saat kebakaran, posisi saya lagi kerja di pabrik. Mendengar ada kebakaran saya langsung pulang dan melihat rumah sudah terbakar serta nenek saya sudah meninggal,” kata Asep yang terlihat duduk sambil bersedih.
Asep menuturkan, nenek meninggal lantaran kondisi mata nenek yang sudah tidak bisa melihat. Pada saat kejadian, Maya sedang tidur di kamarnya dan tidak ada orang di dalam rumah. ”Nenek saya memang sudah tidak bisa melihat karena matanya sudah sakit lama. Ketika kebakaran, nenek saya sedang tidur sehingga tidak mengetahui ada kebakaran,” terangnya.
Dikatakan Asep, maya tinggal bersama dirinya, dan anaknya yang lain Sukaesih dan menantunya Sutarya. Dirinya tidak menyangka neneknya meninggal dalam keadaan terbakar. ”Kebetulan Pak Sutarya dan Sukaesih sedang ada di sawah ketika sedang terjadi kebakaran. Jadi, pada saat merrka pulang sangat kaget,” bebernya.