Jabar Rentan Diengaruhi Kelompok Radikal

 

POLDA Jabar semakin ketat melakukan langkah preentif (penjagaan) dan preventif (pencegahan) merebaknya faham ISIS di tengah masyarakat. Menurut Kapolda Jabar Irjen Pol Moch Iriawan, ISIS ada karena tiga faktor. Yaitu, dana, perangkat untuk pelatihan, dan legitimasi masyarakat.

Irjen Pol Moch Iriawan
AMRI RACHMAN/BANDUNG EKSPRES

Irjen Pol Moch Iriawan
Kapolda Jawa Barat

’’Yang ketiga itu perlu diwaspadai, karena jika masyarakat sudah menerima keberadaan ISIS, habislah kita,’’ ujarnya di kawasan Soekarno Hatta belum lama ini.

Oleh karena itu, Polda Jabar bergerak bersama babinsa, organisasi kemasyarakatan, MUI, dan pemerintah daerah untuk mencegah ISIS meluas. Pasalnya, sudah ada beberapa orang yang diduga bergabung dengan ISIS dari kawasan Kabupaten Bandung. Bahkan, baru-baru ini satu keluarga dari Baleendah diduga pergi ke Turki untuk bergabung dengan ISIS.

Menurut Iriawan, Jabar memang rentan dipengaruhi paham-paham dari kelompok radikal. Sebab, Jabar merupakan pulau dengan penduduk terpadat. Dia pun menuturkan, sebagian besar pengantin bom bunuh diri merupakan warga Jabar. Namun, dia mengaku akan menyikapi isu ISIS ini dengan serius.

Meski begitu, dia bangga Jabar tidak masuk 10 besar daerah tidak aman versi Mabes Polri. Pasalnya, dari 32 polda, Jabar mendapat predikat terbaik. ’’Begitupun dengan kinerja, kita dapat terbaik,’’ tukasnya.

Terpisah, Dirpolair Polda Jabar Kombes Anang mengatakan, pihaknya juga gencar melakukan patroli di kawasan pelabuhan. Seperti, Pelabuhan Ratu, Ujung Genteng, dan kawasan perairan Garut. Hal ini untuk mencegah WNI pergi ke luar negeri untuk gabung ISIS. ’’Selain itu, untuk mencegah adanya imigran gelap yang masuk ke Indonesia,’’ tandasnya kemarin. (tam/hen)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan