Setiap Hari Sajikan Menu Kopi Berbeda
COBLONG – Berawal dari suka nongkrong bareng, Rani Singawinata dkk menyulap garasi menjadi coffee shop. Ruangan yang dulunya digunakan garasi oleh para penghuni Rumah Musik Harry Roesli (RMHR) ini diubah oleh tangan-tangan kreatif menjadi sebuah kafe, bernama Moz Story.
Walaupun tak lebih luas dari halaman di RMHR, Rani selaku owner sekaligus salah satu investor tidak main-main membuka coffee shop ini. Dia menuangkan konsep dengan suasana homey dan friendly. Ruangan berbentuk huruf L, memanjang dari pintu masuk hingga ke ujung. Dengan bagian belakang diberi kesan nyaman dengan kursi sofa seperti di ruang keluarga.
’’Moz Story sendiri bisa diartikan cerita penting. Jadi saya pengen bikin para pengunjung nyaman, curhat-curhat, temapt berbagi cerita. Pokoknya serasa di rumah sendiri,” ujar Rani kepada Bandung Ekspres di Jalan Supratman No. 26, belum lama ini.
Harga makanan dan minumannya pun terbilang ramah dompet. Mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu untuk minuman sejenis kopi dan ice blended. Terjangkau untuk semua kalangan. Bahkan, sajian kopi Pitaloka Khas Jawa Barat hanya dibanderol Rp 17 ribu.
Aldi, Barista di Moz Story mengatakan, salah satu yang menjadi unggulan memang menu kopi. Setiap hari, kopi yang disiapkan bisa berganti-ganti. Terdapat berbagai macam kopi khas Tanah Air. Seperti, Bone Toraja dari Sulawesi, Golok Sanggul dari Aceh dan Pitaloka khas Jawa Barat.
Moz Story juga punya unggulan lain untuk minuman, yaitu Gringgo. Campuran green tea, fresh milk, mint dan mango jadi satu ini bisa menarik banyak peminat, karena keunikan rasanya.
Selain berkonsep homey dan friendly, Ebi selaku leader kitchen di Moz Story juga memadukan konsep sajian makanannya ke dalam golongan healthy. Makanan yang disajikan pun seperti salad, pasta, rosemary crème dan Mozarillaz. Menu ini berwujud seperti kebab, namun bisa terbilang tidak biasa karena berasal dari Meksiko. ’’Kami memang ingin menyediakan makanan yang selalu pas dengan minumannya, dan harus sehat,” ujar Ebi.