COBLONG – Kondisi air di Provinsi Jawa Barat (Jabar) sangat memprihatinkan. Limbah rumah tangga dan pabrik menjadi penyumbang pencemar terbanyak ke dalam Sungai Citarum.
Bahkan, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jabar pernah merilis bahwa kondisi air di Jabar saat ini nilainya D atau memiliki kualitas buruk. Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyebutkan, saat ini ada sekitar 100 ton lebih limbah rumah tangga yang dibuang ke Sungai Citarum per harinya.
Menurut dia, kondisi ini diakibatkan karena masih banyak warga yang belum memiliki fasiltas sanitasi dalam rumahnnya masing-masing. Melihat hal itu, Pemprov Jabar melalui program pembangunannya di 2015 ini akan terus membantu pembangunan MCK masyarakat. Dengan begitu, tidak akan lagi mencemari sungai.
’’Dihitung rata-rata empat kilogram kotoran dan limbah rumah tangga per orang setiap harinya,’’ jelas Deddy ketika ditemui dalam acara peringatan Hari Air Sedunia di Babakan Siliwangi kemarin (21/3).
Jika dijumlah sesuai banyaknya warga yang tidak memiliki MCK, lanjut dia, totalnya bisa mencapai 100 ton limbah manusia. ’’Itu kan belum termasuk limbah kotoran hewan dan sampah,’’ kata Deddy.
Dia menilai, kondisi demikian karena banyak masyarakat yang masih belum mengerti tentang pentingnnya memelihara lingkungan. Sikap ego masyarakat lebih dimunculkan dari pada sikap kebersamaan dan gotong royong.
Selain itu, sikap disiplin masyarakat juga masih sangat rendah untuk mengerti dan sadar dalam memelihara lingkungan. ’’Lingkungan dengan sungai yang bersih itu kan untuk semua orang dan akan diwariskan kepada anak cucu kita. Apa jadinya nanti jika kondisi sungai-sungai airnya tercemar. Dan, kita sudah sama-sama tahu air adalah sumber kehidupan manusia,’’ cetus dia.
Untuk itu. dirinya mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan khususnya air. Termasuk untuk tidak membuang limbah ke sungai. ’’Jangan biarkan air kita tercemar dan menjadi sumber segala penyakit. Kalau ini tidak diindahkan, nanti akan rasakan bagaimana kita kesulitan air bersih,’’ pungkas Deddy.
Ribuan Hektare Sawah Rancaekek Tercemar
Sementara itu, sekitar 1.200 hektare sawah di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung tercemar limbah industri tekstil. Lokasinya berada di empat desa. Yakni, Desa Linggar, Sukamulya, Jilegong dan Bojongloa. Kondisi terparah ada di Desa Linggar.