’’Warga sini rata-rata sebagai petani. Sebagian lagi merantau,” ungkap Tabrani, 34, tukang ojek yang mengantarkan wartawan masuk ke Dusun Cinta.
Tabrani menerangkan, sejak umur 17 tahun rata-rata perempuan warga Dusun Cinta sudah mandiri. Mereka kebanyakan bekerja sebagai pekerja seks komersil (PSK) atau menjadi istri siri pejabat asal Bandung dan Jakarta.
Hal itu terjadi lantaran kondisi ekonomi keluarga yang mengharuskan mereka menjadi PSK. ’’Anak-anaknya mengikuti orangtuanya,” beber ayah yang anaknya juga menjadi pria simpanan seorang pengusaha asal Bandung ini.
Tabrani menjelaskan, untuk menikmati jasa PSK atau menikahi siri perempuan Dusun Cinta tidak sulit. Syaratnya hanya satu, punya uang.
Untuk yang ingin menikah tidak harus berpacaran atau PDKT terlebih dahulu, layaknya pasangan pengantin umumnya. Calon pengantin pria memiliki wewenang penuh untuk menolak apabila calon perempuan dianggap kurang pas dan tidak cantik.
’’Jadi, setelah pria melihat perempuan dan dia setuju, maka hari itu juga bisa langsung nikah,’’ ucapnya sambil menunjukkan sejumlah rumah yang penghuninya siap dijadikan istri siri.
Meski begitu, masih menurut Tabrani, kebanyakan warga Dusun Cinta tidak mengetahui adanya kabar nikah siri online. Sebab, aktifitas nikah siri di Dusun Cinta telah berlangsung lama. ’’Tidak tahu, kami taunya nikah siri ya nikah secara agama,’’ ungkap dia. (agu/hen)