Pengelola Maribaya Langgar Aturan

Dirinya juga mengakui, hingga saat ini sudah menganggur selama 1,5 tahun lantaran pengerjaan wisata Maribaya belum juga selesai. Biasanya, lanjut dia, di area Maribaya tercatat ada 114 kios dan juga 100 pedagang asongan. ”Rata-rata yang berdagang warga sini juga. Saya sendiri berjualan asesoris, karena pengerjaan masih belum selesai terpaksa saya menganggur. Karena kebanyakan warga sini, mata pencahariannya mengandalkan wisata Maribaya,” bebernya.

Hal senada diakui pedagang lainnya, Ratna Safira, 40. Menurutnya, pada saat dibukannya wisata Maribaya, penghasilan yang didapat setiap harinya cukup tinggi. ”Biasanya pada musim liburan sehari saja, saya dapat Rp1 juta baik dari penjualan makanan dan biaya untuk masuk ke kamar kecil (WC). Tapi, sekarang untuk mendapatkan Rp100 ribu saja sulit,” paparnya.

Ratna berharap, pengerjaan renovasi wisata Maribaya ini tidak begitu lama lantaran berdampak kepada roda perekonomian bagi warga sekitar. ”Kalau bisa jangan lama seperti ini. Kan seharusnya tidak sampai dua tahun renovasinya. Kami merasakan dampak akibat lambatnya renovasi ini,” tandasnya. (drx/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan