Proses Pendaftaraan Calon Ketua Dinilai Tidak Transparan
BANDUNG – Azrul Ananda mundur dari pencalonan Ketua Umum Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Perbasi). Dalam surat pengunduran diri itu Azrul menyebutkan penyebabnya. Yakni, dalam proses pendaftaran pemilihan calon Ketua umum tidak transparan.
Azrul juga menilai, ada beberapa pihak yang tidak menginginkan dirinya untuk berada di olahraga basket nasional. Ini juga menjadi pertimbangan Azrul, untuk menghindari pemasalahan di cabang olahraga basket.
Dalam surat yang ditanda tangani tanggal 5 Maret lalu itu juga, anak dari mantan menteri BUMN ini mengucapkan permintaan maaf kepada 25 provinsi yang telah menyatakan surat dukungan kepada Azrul.
Keputusan ini, tentunya disayangkan Jawa Barat, yang sebelumnya mendukung Commissioner dan penyelenggara National Basketball League (NBL) ini. ”Tentunya sangat kita sayangkan. Padahal Jawa Barat yang mempunyai 28 voters siap mendukung dia (Azrul),” terang Ketum Perbasi Jabar M. Robby Suganda, kepada wartawan, kemarin.
Meski begitu, Robby tetap akan membawa 28 suara itu, sebagai modal untuk kemajuan basket tanah air, khususnya Jawa Barat. ”Mereka (voters) punya aspirasi dalam Munas, makanya tetap akan kita perjuangan aspirasi itu,” terangnya.
Salah satu aspirasi itu, lanjut Robby, menginginkan perwakilan Jawa Barat di kepengurusan pusat Perbasi, agar sektor penggalian potensi pebasket Jabar, lebih tergali. ”Kita tetap ingin Pak Nandang Rokanda menjadi Sekjen. Supaya lebih bisa menggali potensi daerah Jabar di dunia basket,” tuturnya.
Selain itu, Jabar juga mempunyai kepentingan prestasi dan penyelenggaraan di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 Jawa Barat. Kepentingan itu, diharapkan Robby menjadi stimulus agar Nandang Rukanda mendampigi ketua umum terpilih di Musyawarah nasional (Munas) Perbasi itu. ”Siapapun pemimpin Perbasi, jelas kita ingin orang Jawa Barat yang mendampingi Ketua umum terpilih,” pungkasnya.
Sementara itu, dengan mundurnya Azrul Ananda, besar kemungkinan pelakasanaan Munas Perbasi akan berjalan aklamasi, sebab di Munas yang akan digelar di Jogja pada tanggal 13 hingga 15 Maret itu, hanya menyisakan Deni Kosasih dari Jawa Tengah sebagai calon tunggal. (iki/asp)