Tergelincir, Sayap Pesawat Kargo Patah

WAMENA – Pesawat kargo Deraya PK-DGB tergelincir saat hendak mendarat di Bandara Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, kemarin (4/3) pukul 15.15 WIT. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun, pilot Deraya PK-DGB Kapten Rene dan Kopilot Surani sangat shock hingga terpaksa dilarikan ke rumah sakit.

Sementara itu, kondisi fisik pesawat Deraya cukup parah. Bagian sayapnya sebelah kiri patah setelah tergelincir sekitar 200 meter.

Berdasar informasi yang dihimpun Cenderawasih Pos (Group Bandung Ekspres), pesawat kargo Deraya PK-DGB itu take off dari Bandara Sentani pukul 14.25 WIT dan tiba di Wamena pukul 15.15 WIT. Namun, pesawat susah mendarat karena kondisinya hujan dan berkabut tebal di sekitar Bandara Wamena.

Menurut beberapa saksi, kabut yang tebal membuat pesawat berputar dan masuk dari arah titik 33. Namun, ketika mendarat sekitar 50 meter di runway, pesawat terlihat oleng hingga akhirnya keluar dari landasan pacu, kemudian tergelincir sekitar 200 meter.

Salah satu saksi menuturkan, dirinya melihat pesawat tersebut sempat oleng dan mendarat di rerumputan samping runway. ’’Tiba-tiba jatuh, lalu kami keluar dengan petugas pemadam kebakaran. Sayap bagian kanan patah. Ban kanan dan depan patah, kemudian tercecer ketika tergelincir,’’ tambahnya.

Sementara itu, Markus Roni, pegawai perhubungan Bandara Wamena, menyatakan tengah berkoordinasi dengan kantor pusat dan maskapai Deraya. Tujuannya, mengevakuasi pesawat tersebut. ’’Nanti kalau ada perintah evakukasi, baru kita mengevakuasinya,’’ ucapnya.

Menurut pantauan, pascainsiden tersebut, karyawan Deraya dengan dibantu petugas lainya langsung mengevakuasi barang-barang serta bagian-bagian pesawat yang patah dan tercecer ketika tergelincir. Namun, hingga pukul 18.00 WIT, pesawat itu masih berada di tengah runway. Jika dibiarkan sampai pagi ini, pesawat tersebut mengganggu aktivitas penerbangan yang lain. (lay/nat/c15/diq/hen)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan