Barcelona 0 v Malaga 1
BARCELONA – Untuk kedua kalinya tahun ini, Barcelona kembali gagal mengudeta Real Madrid dari puncak klasemen sementara Primera Division. Secara mengejutkan, Barca takluk 0-1 atas tamunya Malaga pada jornada ke-24 di Camp Nou dini hari kemarin.
Kekalahan tersebut membuat Barca tetap berada di posisi kedua klasemen sementara. Tapi takluk melawan Malaga sangat menyesakkan. Sebab, inilah yang pertama sejak 11 kemenangan beruntun yang Barca torehkan di semua ajang sejak Januari lalu.
Situasi ini sama seperti pada Jornada ke-17. Ketika itu, saat Real Madrid kalah 1-2 melawan tuan rumah Valencia di Mestalla, Barca ikut-ikutan takluk yakni melawan Real Sociedad di Anoeta dengan skor 0-1.
Kekalahan itu membuat Barca mengalami kriris. Terutama situasi tegang yang tercipta antara entrenador Luis Enrique dengan superstar utama Lionel Messi.
Barca kandas karena gol Juanmi pada menit ke-7. Gol tersebut terjadi karena blunder fullback kanan Dani Alves yang terlalu pelan dalam melakukan backpass kepada kiper Claudio Bravo. Alhasil, bola tersebut diserobot Juanmi menjadi gol.
Fullback lagi-lagi menjadi biang kerok kekalahan Barca. Saat takluk melawan Real Sociedad, satu-satunya gol untuk pasukan David Moyes diciptakan oleh gol bunuh diri fullback kiri Jordi Alba.
Meski begitu Enrique menolak untuk menyalahkan Alves karena kekalahan ini. ’’Ini bukanlah hari terbaik kami secara individual maupun kolektif. Setiap serangan selalu patah pada wilayah terakhir. Kekalahan ini bukan karena satu pemain. Tetapi tim,’’ ucap Enrique kepada El Mundo Deportivo.
Barca memang menghadapi Malaga yang memainkan strategi parkir bus. Trio MSN, Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar tidak mampu bebuat banyak untuk menembus pertahanan Los Boquerones yang sangat rapat.
Barca bahkan menciptakan 48 crossing dalam laga ini. Jumlah itu terbanyak sejak musim 2004-2005. Hal tersebut membuktikan bahwa kompartemen penyerangan Barca sangat frustrasi melawan Malaga.
Barca mendominasi total penguasaan bola mencapai 73 persen. Namun Blaugrana tidak efisien karena melakukan 11 kali percobaan tendangan (lima akurat ke gawang). Jumlah itu sama dengan yang dibukukan oleh Malaga.