BPK Penabur Siap Beri Kejutan
BANDUNG – Gelaran Honda Develompentall Basketball League (DBL) West Java Series East Region 2015 menjadi ajang pembuktian bagi tim putri SMAK BPK Penabur Cirebon. Pasalnya, tahun ini merupakan kali pertama mereka tampil di ajang tersebut.
Sebagai pendatang baru, anak asuh Adi Idrais mungkin tidak terlalu diperhitungkan lawan, terlebih mereka datang dari daerah. Namun, setelah mereka menumbangkan satu demi satu tim-tim unggulan Kota Bandung, SMAK BPK Penabur Cirebon seolah menjadi kuda hitam yang mulai dilirik dan menjadi ancaman bagi lawan-lawannya.
Sebelum tampil di Honda DBL, performa SMAK Penabur Cirebon di kancah kompetisi lokal ternyata sudah cukup dikenal dengan berbagai prestasinya.
Meski begitu, bagi Cynthia dan kawan-kawan, berlaga di Honda DBL West Java Series East Region, tetap menjadi sebuah pengalaman langka, karena tidak semua sekolah di daerah dapat mengikuti kompetisi paling bergensi ini.
”Nggak nyangka sih, bisa masuk fantastic four, awalnya kita nggak nargetin menang atau harus masuk fantastic four, tapi puji Tuhan banget kita bisa masuk.” ucap Cynthia kepada Bandung Ekspres.
Tak ingin cepat puas, Cynthia bersama timnya tangah menambah porsi latihan dengan meningkatkan ketahanan fisik. Semuanya mereka lakukan guna mengantisipasi lawan yang bakal dihadapi nanti.
Selain intensif melatih kekuatan fisik, tim basket SMAK BPK Penabur Cirebon terus memantapkan pattern defense dan offense. Cynthia tak ingin timnya hanya terpaku pada satu atau dua gaya permainan. Dengan demikian, ketika strateginya dikunci lawan, dia bisa segera menyiapkan pattern lain untuk mengantisipasinya.
”Karena lawan kita nanti itu juara bertahan, (SMAN 2 BDG) pastinya kita akan terus perbaiki kesalahan-kesalahan di pertandingan kemarin-kemarin, dan terutama fisik sama mental harus lebih siap,” katanya.
Mengenai kekuatan lawannya nanti, Cynthia mengaku sudah mengetahui gaya permainan yang biasa dipakai SMAN 2 Bandung.
”Sudah tau sih, Pelatih juga sudah tau. Pokonya buat nanti kita udah siapin kejuatan,” tukasnya. (mio/asp)
