Mantap Pilih Indonesia Karena Terpikat Alamnya
HAMPIR sepuluh tahun karirnya di sepak bola Indonesia, akhirnya membuat Bio Paulin memantapkan hati untuk menjadi seorang warga negara Indonesia (WNI). Awal tahun ini, proses alih negara yang dijalaninya sudah diputuskan di ranah parlemen. Kini dia menunggu keputusan resmi dari presiden Joko Widodo.
NURIS ANDI PRASTIYO, Jakarta
[divider]
SEPANJANG karirnya di Liga Indonesia dihabiskan Bio di Persipura Jayapura. Bersama timyang berjuluk Mutiara Hitam tersebut, legiun asing asal Kamerun itu sudah menyumbangkan tiga gelar ISL. Sebuah pencapaian yang jelas Membanggakan bagi pemain asing di Indonesia.
Usianya sudah tidak lagi muda, tepat 31 tahun pada 15 April nanti. Dia sudah pasrah untuk bisa menembus timnas Kamerun. Padahal, Bio memang memimpikan bisa menembus skuad Kamerun.
’’Mau bagaimana, saya sudah beberapakali menawarkan diri agar bisa masuk di skuad. Tetapi tidak ada panggilan sekalipun,’’ ujarnya kepada Jawa Pos (Grup Bandung Ekspres).
Chemistry yang sudah terjalin antara Persipura Dan Bio cukup matang. Bek jangkung berambut gimbal itu menjadi pilar penting bagi Persipura dalam beberapa musim terakhir. Seperti halnya musim lalu saat Mutiara Hitam melawan tuan rumah Persela Lamongan.
Saat itu Persipura harus mengakui keunggulan Persela (0-2) saat bertandang di Stadion Surajaya. Di momen yang sama, Bio memang tidak bermain bagi Persipura. Situasi itu memang pada akhirnya mereduksi kekuatan lini belakang Mutiara Hitam.
Namun, terkait pilihannya menjadi WNI di akui Bio sudah muncul sejak lama. Dirinya, menyatakan bahwa seiring rasa cintanya kepada bumi nusantara. Terlebih dengan seringnya dia mengunjungi kota-kota dalam setiap pertandingan yang dijalani membuat dia semakin mantap memilih Indonesia. ’’Makanan, alamnya bagus, Dan orangnya ramah,’’ tegasnya.
Proses menjadi WNI yang dijalani Bio cukup lama, sekitar 2,5 tahun buat dia hingga saat ini untuk menunggu keputusan yang di nanti itu.
Untuk menjadi bagian dari timnas Indonesia, Bio antusias jika memang ada tawaran dari Badan Tim Nasional (BTN). ’’Saya membuka diri, kalau suatu saat nanti dibutuhkan timnas Indonesia,’’ jelasnya.
