Banjir Lumpuhkan Transportasi Jakarta

Hingga malam ini, belum ada keterangan langsung dari pihak istana atas wacana kepidandahan presiden berkantor ke Istana Bogor. Saat dihubungi dan dikirim pesan pendek, Pratikno belum merespon.

Sementara itu, Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, saat ini genangan air di Indonesia sudah mulai berkurang. Pada pukul 18.00 WIB, genangan di DKI Jakarta tercatat mencapai 81 titik genangan. Itu terdiri dari tujuh titik di Jakarta Pusat; delapan titik di Jakarta Timur; 26 titik di Jakarta Utara; 19 titik di Jakarta Barat; dan 21 titik di Jakarta Selatan.

’’Genangan tertinggi ada di wilayah Duri Kosambi, Jakarta Barat. Ketinggiannya mencapai 1 meter. Lalu, genangan setinggi 70 centimeter (cm) terlihat di wilayah lain seperti Mangga Dua dan Pluit,’’ ujarnya.

Titik-titik genangan yang ada, lanjut dia, mulai berangsur surut. Pasalnya, pihaknya telah mencatat, 93 titik di Jakarta pada pukul 16.00. Itu terdiri dari 35 titik di Jakarta Pusat; 28 titik di Jakarta Barat; 17 titik di Jakarta Utara; 8 titik di Jakarta Timur; dan 5 titik di Jakarta Selatan. ’’Untuk data malamnya saya masih belum tahu persis. Tapi, secara umum genangannya sudah mulai berkurang,’’ jelasnya.

Banyaknya banjir di Jakarta Pusat, Barat dan Utara diakui sesuai dengan prediksi asumsi sebaran hujan. Dalam hal ini, Jakarta bagian utara dikatakan punya curah hujan yang cukup tinggi dibanding wilayah selatan. Misalnya, curah hujan di daerah Kemayoran mencapai 177 mm per hari.

’Sebenarnya, curah hujan ini terendah dalam tiga tahun terakhir. Tapi, buruknya drainase perkotaan dan kurangnya kawasan resapan air menyebab pasokan air permukaan melimpah. Sehingga, drainase tidak mampu mengatuskan limpasan permukaan,’’ ungkapnya.

Untuk sementara, sebagian besar sistem sungai di Jakarta telah naik Siaga III pada pukul 14.00 Wib, Misalnya, ketinggian air pintu air manggarai yang mencapai 820 cm atau masuk ke tingkat siaga III. Bahkan, pintu air Karet telah mencapai tingkat siaga I dengan ketinggian 650 cm atau tingkat Siaga I.

’’Kondisi ini menyebabkan daerah-daeah bantaran sungai akan terendam banjir. Misalnya, masyarakat di sekitar bantaran Sungai Ciliwung seperti Kampung Pulo, Gang Arus, dan Pengadegan,’’ terangnya. (wan/dyn/bil/hen)

Tinggalkan Balasan