SOREANG – Pemerintah Kabupaten Bandung telah bertindak cepat dalam melakukan antisipasi dalam penyebaran apel dari Amerika yang masuk dalam kategori berbahaya. Mereka sudah melakukan sweeping kepada para penjualnya.
Hal tersebut dikatakan oleh Bupati Bandung Dadang. M. Naser seusai menjalankan Salat Jumat di Mesjid Al-Fathu Komplek Pemkab Bandung kemarin (30/1). Dadang mengatakan, pihaknya sudah melakukan sweeping terkait beredarnya buah apel Amerika yang disinyalir mengandung bakteri. Surat edaran untuk mewaspadai bakteri dalam buah impor juga sudah dikeluarkan oleh Pemkab Bandung.
’’Diskoperindag sudah melakukan sweeping buah-buahan impor berbakteri, terutama apel asal Amerika,’’ katanya kepada wartawan.
Menurutnya, untuk imbauan terkait apel berbakteri ke pasar modern tidak ada masalah. Justru, pihaknya kesulitan dalam mengendalikan penjualan buah impor yang dijual oleh para pedagang kaki lima. ’’Kalau di minimarket bisa dikendalikan, hingga mereka tidak jualan apel tersebut. Tapi pedagang pinggir jalan tidak bisa dihilangkan begitu saja, apalagi disita,’’ ujarnya.
Untuk pedagang di kaki lima, lanjut Dadang, jika di sita akan membuat kerugian kepada mereka. Apalagi dengan pemberitaan saja, omset penjualan mereka turun drastic. ’’Gencarnnya pemberitaan tentang apel Amerika yang berbakteri, pedagang juga sudah mengalami penurunan penjualan cukup drastis. Kasihan juga kalau langsung dilarang, jadi kita beri imbauan saja,’’ ucapnya.
Dengan kondisi seperti ini, dirinya berharap ada hikmahnya. Salah satunya diharapkan dengan meningkatnya penjualan buah lokal. Karena dengan berkurangnya penjualan apel Amerika, bisa mejadi awal kebangkitan buah-buahan lokal. ’’Ambil hikmahnya juga, karena dengan adanya keengganan masyarakat membeli buah apel impor, mudah-mudahan buah-buahan lokal jadi naik,’’ jelasnya.
Apalagi buah-buahan lokal, lanjut Dadang, memiliki kualitas yang tidak kalah oleh buah impor. Seperti buah naga, jeruk, jambu kristal. Begitupun dengan kandungan vitamin dan lainnya. Agar buah-buahan lokal bangkit, lanjut Dadang, perlu adanya perubahan pola hidup di masayarakat. Dalam artian, masyarakat jangan gengsi makan buah-buahan lokal. ’’Jangan gengsi makan buah lokal, ini pola masyarakat yang perlu di rubah,’’ tegasnya.