Hanya Boleh Ditahan Sehari

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo memilih posisi aman menyusul ketegangan yang muncul pasca penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto oleh polri. Saat mengumpulkan pimpinan KPK dan polri, di Istana Bogor, kemarin sore (23/1), presiden hanya menyampaikan wejangan-wejangan normatif.

Saat itu, di pihak KPK, hadir langsung Ketua KPK Abraham Samad. Sedangkan di pihak polri, datang Wakapolri Badrodin Haiti yang merupakan pelaksana tugas kapolri sampai ada pelantikan kapolri baru.

’’Di depan pimpinan kedua pimpinan lembaga tersebut, presiden sekedar meminta agar KPK dan polri sama-sama menjaga komitmen melaksanakan proses hukum di masing-masing institusi secara obyektif. Sebagai kepala negara, saya meminta kepada institusi polri dan KPK untuk memastikan, bahwa proses hukum yang ada harus obyektif dan sesuai dengan aturan UU yang ada,’’ tutur Jokowi, usai pertemuan.

Pada kesempatan itu, masih sebagai kepala negara, presiden juga meminta hubungan baik polri dan KPK secara kelembagaan tetap dijaga. ’’Agar polri dan KPK tidak terjadi gesekan dalam menjalankan tugas masing-masing,’’ imbuh presiden, tanpa menyebut langkah lebih lanjut yang perlu dilakukan.

Terasa suasana tegang saat presiden menyampaikan pernyataan pasca pertemuan tersebut. Tidak seperti umumnya ketika menghadapi media, tidak ada senyuman atau sapaan dari orang nomor satu di negeri ini tersebut. Dia juga tidak memberikan kesempatan tanya jawab dan memilih langsung masuk lagi ke dalam istana.

Hal yang sama juga ditunjukkan Samad yang tepat berada di samping kanan presiden. Ekspresi sedang tidak gembira begitu tampak dari raut wajahnya. Tidak ada satu kalimat pun yang keluar. Dia ikut langsung melangkah masuk ke istana mengikuti presiden.

Suasana tegang ketika itu salah satunya juga tergambar, ketika presiden salah menyebut jabatan Badrodin Haiti. Bukannya wakapolri, Jokowi justru menyebutnya sebagai kapolri. Untung, penyebutan itu segera direvisi setelah samar-samar terdengar suara di belakang presiden yang mengingatkan.

Selain bersama Abraham dan Badrodin, pada pertemuan tersebut, presiden didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla. Jaksa Agung Prasetyo, Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdjianto, Sekkab Andi Widjajanto, dan sejumlah menteri lainnya juga turut serta.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan