PDIP Terbelah Soal Manuver Politik Samad

Menurut dia, Samad mengaku sudah tahu tentang keputusan Jokowi. ’’Ya, saya tahu. Karena saya sudah melakukan penyadapan. Bahwa saya tahu yg menyebabkan kegagalan saya ini adalah bapak Budi Gunawan,’’ ucap Hasto menirukan kalimat Samad. Jawaban Samad itu lalu disampaikan Hasto ke Jokowi.

Hasto mengatakan, tugas dia hanya menyampaikan kebenaran soal Samad. Terutama, setelah Samad menyatakan cerita Rumah Kaca Abraham Samad adalah Fitnah. Tidak ada tendensi apapun, apalagi terkait status tersangka BG. ’’Kapolri tidak lagi menjadi persoalan kami. Tidak ada kaitannya,’’ ucapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPR Benny K Harman menilai, tudingan yang dilayangkan Hasto kepada Samad merupakan hal yang serius. Jika hal itu terbukti adanya, Benny menyayangkan langkah politis yang dilakukan Samad. Dalam kapasitas sebagai Ketua KPK, tidak seharusnya Samad aktif melakukan lobi politik.

’’Kalau itu benar, ini bukan pelanggaran etik. Tapi ini pelanggaran korupsi terbesar,’’ kata Benny di gedung DPR, kemarin (22/1). Menurut Benny, lobi politik dalam kapasitas sebagai seorang pimpinan KPK sama halnya memberikan janji untuk mendapatkan proyek. Karena itu, sebaiknya perlu ada tindak lanjut demi memastikan apakah hal tersebut benar atau tidak.

’’Kalau misalnya saya membawa pengusaha supaya mendapat proyek di DPR, ini jenis korupsi terbesar. Kalau (lobi politik Samad) itu benar maka ini pelanggaran berat,’’ tandasnya.

KPK langsung memberikan tanggapan atas tudingan Plt Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto. Selain membantah adanya pertemuan Ketua KPK Abraham Samad dengan beberapa pihak yang diindikasikan berkaitan dengan pencalonan cawapres pendamping Jokowi saat pilpres lalu, KPK juga menantang untuk membuktikan tudingan yang telah dialamatkan.

’’Pak Abraham menyebut semuanya fitnah,’’ tutur mantan juru bicara KPK Johan Budi, di kantor KPK, Jakarta, kemarin (22/1).

Tanggapan memang tidak datang langsung dari Samad selaku pihak yang dituduh Hasto. Tanggapan KPK justru disampaikan oleh Johan Budi yang yang kini menjabat Deputi Pencegahan KPK. ’’Saya diperintahkan pimpinan untuk memberikan keterangan terkait konpres yang disampaikan Hasto dari PDIP,’’ ujar Johan. Menurut dia, setelah muncul konpres tersebut, seluruh pejabat struktural di KPK langsung melakukan pertemuan dan mengklarifikasikan hal tersebut ke Abraham Samad.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan