Singa Nyaris Kalah

Mali 1 vs Kamerun 1

MALABO – Ambisi Kamerun membuka jalannya untuk mengakhiri penantiannya akan trofi Piala Afrika nyaris saja buyar. Pasalnya, Singa Gurun sedikit saja bakal mendapat malu pada pertandingan pembukanya di Grup D menghadapi Mali. Ambisi menang pun hanya berubah menjadi satu angka.

Kamerun harus berterima kasih kepada bek kirinya, Ambroise Oyongo. Karena, dari gol pemain yang bermain di klub kontestan Major League Soccer (MLS), Ney York Red Bull itulah nama Kamerun selamat. Oyongo membuyarkan ambisi Mali memenangi pertemuan dengan Kamerun untuk kali pertama.

Pemain berusia 23 tahun tersebut menyamakan kedudukan melalui golnya pada menit ke-84. Gol yang tercipta hanya enam menit sebelum pertandingan usai itu membungkam mimpi Mali. Les Aigles -julukan Mali- lebih dulu membuat perbedaan pada menit ke-71 melalui gol Sambou Yatabare.

Sekalipun gagal menuai kemenangan pertamanya atas Kamerun, satu angka sudah cukup bagi skuad asuhan Henryk Kazperczak itu. Statistik terakhir pertemuan kedua negara terjadi 12 tahun silam. Saat itu Mali dihajar Kamerun dengan skor cukup besar, tiga gol tanpa balas.

Kegagalan Kamerun mengalahkan Mali ini membuat persaingan di Grup D semakin panas. Empat negara di grup ini sama-sama mengoleksi satu angka. Selain laga Kamerun kontra Mali yang berakhir seri, laga lainnya yang mempertemukan Pantai Gading dengan Guinea itu juga imbang 1-1.

Dalam pernyataannya, pelatih Kamerun Volker Finke tidak bisa menyembunyikan rasa kecewanya dengan performa anak asuhnya. Dia menilai harusnya Eric Maxim Choupo-Moting dkk tidak kebobolan. ”Mestinya pemain tidak kehilangan konsentrasi. Hasil ini sudah cukup menyakitkan,’ ujar Finke setelah pertandingan, seperti yang dikutip dari MTNFootball.

Pelatih berkebangsaan Jerman tersebut menolak anggapan jika anak asuhnya unggul dari semua sisi atas Mali. Walaupun statistic berpihak kepada timnya, secara komposisi tim Mali tidak kalah hebat. Bahkan, menurutnya Mali bisa menjadi tim yang berbahaya pada Piala Afrika tahun ini.

”Mereka sangat berbahaya, banyak pemainnya yang bermain di kompetisi-kompetisi Eropa,” klaimnya. Di antara pemain-pemain Mali yang dipanggil untuk bermain dalam Piala Afrika ini, beberapa memang bermain di klub liga elit Eropa. Misal kapten Seydou Keita yang bermain untuk AS Roma.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan