Aparat Kewilayahan di Kota Bandung, Harus Cek Ketersediaan Gas 3Kg

BANDUNG – Untuk memastikan pasokan gas elpiji 3 kg di Kota Bandung menjelang Ramadan ini, aparat kewilayahan diminta ikut melakukan pengawasan dengan baik.

Kepala Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bandung Ema Sumarna, sejauh ini stok gas 3 kg aman dan tidak ada kelangkaan.

“Stok aman, Saya juga sudah berbicara dengan Hiswana Migas, stok dijamin,” ujarnya, usai mengikuti rapat di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, kemarin (11/6).

Disinggung mengenai harga, terhitung sejak 3 Maret 2014, harga eceran tertinggi (HET) tabung gas 3 kg di tingkat pangkalan sebesar Rp 14.600.

Sementara itu, mengenai jumlah agen gas di Kota Bandung, sebanyak 68 agen masing-masing mendapatkan 223.000 tabung gas dalam satu kali pengiriman.

“Diprediksi sekitar enam juta tabung gas dalam satu bulan,” terangnya.

Menurutnya, mendekati Ramadan ini ketersediaan tabung gas elpiji selalu menjadi perhatian pihaknya. Hal ini berkaitan dengan melonjaknya kebutuhan konsumsi yang dimasak menggunakan bahan bakar gas.

“Aktivitas orang bertambah, itu sudah rutin setiap tahun,” katanya.

Untuk pengawasan alur distribusi gas, Diskoperindag meminta agar aparat kewilayahan mengambil peran. Pasalnya, merekalah yang paling mengerti perkembangan di lingkungan sekitar.

Pihaknya mengkhawatirkan kemungkinan ada pihak-pihak yang menimbun tabung gas. “Saya kira semua elemen harus mendukung ya, baik itu tingkat Camat, Lurah, mereka harus berperan aktif,” ucapnya.

Tak hanya itu, Ema pun menyinggung mengenai pergerakan harga kebutuhan pokok yang menjadi rutinitas tahunan.

Dengan cara operasi pasar, ia optimis bisa menjaga kestabilan harga. “Seperti kita ketahui, subsidi tahun lalu diberikan oleh Pemprov Jabar. Kalau untuk tahun ini besarannya kita belum tahu,” pungkasnya. (oka)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan