Miliki Risiko Tinggi, BPBD Jabar Tingkatkan Mitigasi Bencana 

BANDUNG – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, Dani Ramdan mengatakan, Jawa Barat memiliki risiko bencana sangat tinggi di antara provinsi lain yang ada di Indonesia.

“Oleh karena itu kita semua harus dapat meningkatkan mitigasi bencana dan kewaspadaan terhadap segala potensi bencana,” ujar Dani Ramdan, saat melaksanakan silaturahmi ke Kantor DPD KNPI Provinsi Jawa Barat dan diterima langsung oleh Ketua DPD KNPI Provinsi Jawa Barat, Ridwansyah Yusuf, Kamis (9/12/2021).

Dikatakan, pihaknya sengaja melakukan silaturahmi sebagai upaya sinergitas antara pemerintah khususnya BPBD Provinsi Jawa Barat dan DPD KNPI Provinsi Jawa Barat yang termasuk ke dalam unsur pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha, dan media bersatu membangun kebersamaan dalam pembangunan (pentahelix), dalam upaya penanggulangan bencana.

“Karena kebencanaan bisa dikurangi risikonya melalui kolaborasi yang baik antar unsur pentahelix,” tuturnya.

Di hari yang sama, Kamis (9/12/2021) BPBD Provinsi Jawa Barat juga mendapatkan kunjungan dari BPBD Kota Yogyakarta. Tujuan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Yogyakarta, Aki Lukman, beserta Anggota Legislatif Komisi C Kota Yogyakarta, M Hasan Widagdo, adalah untuk melaksanakan studi banding ke BPBD Provinsi Jawa Barat.

Yang ingin didalami adalah mengenai aplikasi Barata yang merupakan aplikasi untuk memantau kebencanaan yang terjadi dan telah terjadi di Provinsi Jawa Barat. Aplikasi tersebut juga merupakan laporan kebencanaan yang mudah diakses, yang dibuat oleh BPBD Provinsi Jawa Barat.

Kedatangan mereka disambut langsung oleh Sekretaris BPBD, Budi Juanda, beserta para struktural lainnya, serta tim Unit Data Informasi (UDI) Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana (PB). Dalam kegiatan tersebut dipaparkan sistem kerja aplikasi Barata dan keunggulannya daripada laporan yang konvensional.

Selesai menerangkan sistem aplikasi tersebut, Budi juga berharap suatu saat dapat melakukan kunjungan kerja ke Kota Jogyakarta untuk bertukar informasi mengenai pengelolaan lokasi pengungsian di sana. (*/tur)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan