Dinsos Mengklaim Logistik untuk Bencana Alam Aman

NGAMPRAH– Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat mengklaim memiliki pasokan logistik yang cukup untuk menghadapi potensi bencana hingga akhir tahun nanti. Hal ini seiring dengan penamba­han pasokan logistik dari pe­merintah provinsi dan pusat.

“Untuk stok logistik men­ghadapi bencana masih aman hingga akhir tahun nanti ka­rena adanya bantuan dari pusat dan provinsi. Diharap­kan ini bisa cukup sampai akhir tahun,” kata Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial pada Dinas Sosial Yuyun Budiarti di Lembang, Kamis (15/11).

Beberapa logistik yang ter­sedia, menurut Yuyun, di an­taranya perlengkapan tidur, peralatan mandi, perlengkapan pria dan wanita, serta tenda gulung. Selain itu, pasokan beras masih ada sekitar 2 ton, serta sejumlah sembako.

Dia mengungkapkan, pi­haknya juga telah menyalur­kan logistik kepada warga yang terdampak pergerakan tanah di Kecamatan Cipongkor. “Bantuan yang diberikan di antaranya beras, sembako, pakaian, dan perlengkapan lainnya,” ujar Yuyun.

Khusus untuk beras, pe­merintah daerah juga me­miliki cadangan yang bisa disalurkan untuk para korban bencana alam. Tahun ini, KBB memiliki 16,5 ton ca­dangan beras yang dikelola Dinas Pertanian dan Keta­hanan Pangan.

Kepala Bidang Ketahanan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan KBB Iin Solihin mengungkapkan, cadangan beras tersebut baru digelon­torkan ketika terjadi kejadian luar biasa, seperti bencana alam ataupun wabah penya­kit. Hal tersebut membuat warga setempat kehilangan mata pencahariannya.

Bantuan akan diberikan maksimal selama 30 hari sebanyak 300 gram beras per jiwa. Hal itu dihitung berdasarkan rata-rata kon­sumsi beras per hari.

“Setelah 30 hari, diharap­kan warga yang terdampak sudah bisa kembali berak­tivitas normal,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaks­ana BPBD KBB Duddy Pra­bowo mengungkapkan, stok logistik di gudang BPBD saat ini minim. Hal ini lantaran tidak ada bantuan pasokan dari pusat seperti tahun lalu. Sementara itu, bantuan lo­gistik juga tidak dianggarkan di APBD perubahan.

“Kami hanya mengandalkan stok lama, seperti makanan dalam kemasan. Selain itu, beras yang tersedia saat ini hanya 500 kg dan ini kami harap bisa cukup sampai akhir tahun,” katanya. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan