Disparbud Optimis Situ Ciburuy Diminati Investor

jabarekspres.com, NGAMPRAH – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat optimis pada 2018, akan ada investor yang berminat terhadap pengelolaan Situ Ciburuy berlokasi di Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Sekretaris Disparbud Kabupaten Bandung Barat, Cucu Hertika meyakini, tahun depan Situ Ciburuy bakal diminati para investor agar lebih berkembang dan maju.

Dirinya menilai, potensi Ciburuy itu sangat baik. Sebab, memiliki letak yang sangat strategis sehingga kemungkinan bisa menarik investor pasti ada.

“ lokasinya berada di tengah kota dengan aksebilitas yang cukup baik dan mudah terjangkau. Bahkan, bila pengunjung keluar dari tol Padalarang hanya sekitar 15 menit sudah bisa sampai ke Situ Ciburuy,”jelas Cucu ketika ditemui kemarin (08/9)

Dirinya mengungkapkan, sebetulnya pernah ada investor yang tertarik, tetapi baru sebatas keinginan saja belum ada keseriusan. Sehingga, untuk mendatangkan investor pihaknya akan mencoba menawarkan ke berabagai pihak swasta untuk diajak kerjasama dalam pengelolaan obyek wisata.

Cucu mengakui, mayoritas objek wisata di KBB dikelola oleh pihak swasta. Adapun 3 objek wisata yang kini dikelola Pemkab Bandung Barat yakni Curug Malela, Situ Ciburuy, dan Gua Pawon. Namun, ke 3 obyek wisata itu belum memberikan kontribusi terhadap pendapatan secara signifikan.

“Tiga objek wisata itu kita hanya dapat Rp 48 juta per tahun untuk PAD-nya,”ucap Cucu.

Selain itu, untuk objek wisata yang sudah dikerjasamakan seperti Maribaya hanya mendapatkan pendapatan Rp 226 juta per tahun. Jumlah ini di klaim sudah surplus dari target yang ditetapkan. Bahkan jika diratakan mencapai 104 persen.

Diakuinya, bila lokasi wisata sudah dikelola oleh pihak ketiga yang dikerjasamakan dengan Pemkab, maka pengembangan untuk mendapatkan PAD lebih tertata dengan baik.

“Kami ingin Ciburuy ini makin banyak pengunjung dan bisa menghasilkan PAD yang lebih tinggi. Sejauh ini PAD sangat minim,” paparnya.

Cucu menyatakan, Situ Ciburuy sebetulnya sudah banyak dikenal oleh masyarakat. Bahkan, sudah menjadi ikon dari Kabupaten Bandung Barat. Sehingga akan lebih mudah bila kondisi di sana dan sistem pengelolaan semakin diperbaiki.

“Artinya kalaupun nanti dikelola oleh swasta, tentu harus ada sebuah hal menarik bagi para pengunjung. Tidak hanya sekadar main perahu dan air saja. Termasuk kuliner dan lain-lain harus lebih banyak,” pungkasnya. (drx/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan