BANDUNG– Pasar Kosambi yang berada di Jalan Ahmad Yani Kota Bandung terbakar pada Sabtu malam (18/5) sekitar pukul 20.00 WIB. Hingga hari ke dua (Minggu), pemadaman masih berlangsung yang diduga masih adanya titik api di basement.
Beberapa pertugas pemadam kebakaran mengalami sesak nafas lantaran asap yang sangat menyengat dan menyulitkan petugas masuk untuk memadamkan api.
Kepala Dinas Kebakaran Kota Bandung, Dadang Iriana menyebutkan, sebanyak 300 kios yang tidak bisa diselamatkan akibat api yang merembet. Dugaan sementara penyebab kebakaran pada kios kelapa yang terbakar dan merembet ke sejumlah kios lainnya.
“Kita tidak tahu apakah sampai ke lantai atas kios, masih belum bisa dievakuasi karena masih ada titik api di basement. Proses pemadaman yang lama juga ini disebabkan laporan dari pengelola pasar yang terlambat satu jam. Kebakaran terjadi pukul 20.00, sedangkan kami menerima laporan pukul 21.00,” katanya di lokasi kemarin.
Dadang menambahkan, sebanyak 23 unit mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan, dan sudah mencapai lebih dari 100 kali balikan mobil dalam melakukan pemadaman api. “Mobil kebakaran sudah kami kerahkan untuk memadamkan api,” katanya.
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial memastikan, Pemkot Bandung melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana masih fokus memadamkan api di Pasar Kosambi. Setelah api padam, Oded baru akan membahas tentang relokasi pedagang yang terdampak kebakaran.
“Kita padamkan dulu hari ini. Untuk relokasi kios, kita menunggu setelah pemadaman selesai,” tegas Oded saat meninjau Pasar Kosambi.
Seperti diketahui, Pasar Kosambi terbakar sejak Sabtu (18/5). Saat ini, petugas pemadam kebakaran masih terus berusaha untuk memadamkan api.
Oded mengungkapkan, hingga saat ini belum mengetahui penyebab pasti kebakaran tersebut. Namun dugaan sementara, api berasal dari sebuah kios kelapa di lantai bawah.
“Diduga dari kios kelapa yang sedang bongkar muat. Kabarnya di situ ada api. Namun yang lebih jelas penyebabnya belum pasti ya, kita nunggu selesai dulu pemadaman,” katanya.