Angkot Bogor Mogok, Warga Terpaksa Naik Bak Sampah

jabarekspres.com, BOGOR – Angkot di Bogor kompak mengadakan aksi mogok narik seharian kemarin (20/3). Dampak aksi tersebut sangat dirasakan oleh warga. Baik warga Kota maupun Kabupaten Bogor.

Bahkan, sejumlah warga dan mahasiswa IPB nekat naik truk sampah berlogo Prayoga Tohaga di depan Bank BRI kampus IPB. Hal sama dirasakan warga Dramaga, Bogor Wildah Hidayat, 37.

”Tadi juga sempat ricuh ada ojek online yang jadi sasaran amuk masa. Warga yang lain cari pertolongan kendaraan terbuka, kebetulan ada truk sampah lewat langsung naik,” ujar salah satu warga Wildah kepada Jawapos (grup Jabar Ekspres).

Wildan mengatakan, aksi warga yang nekat naik truk sampah lantaran tidak mendapatkan transportasi untuk pulang. Selain truk sampah, warga juga nekat menyetop truk dan mobil dengan bak terbuka yang melintas.

Aksi mogok tersebut dipicu lantaran para supir angkot keberatan dengan adanya angkutan online di wilayah Bogor. Hal tersebut menyebabkan omzet angkot menjadi berkurang.

Bahkan, menurut salah satu supir jurusan Kampus Dalam, Saefulloh Rahmat, hal tersebut dinilai tidak adil. Sebab, kendaraan berbasis online tidak membayar kir dan trayek. “Itu tidak adil. Kami inginnya kebijakannya sama,” pungkasnya.

Menurut Kapolresta Bogor Kombes Pol Suyudi Ario Seto, angkot yang mogok berasal dari trayek Cisarua, Cibedug, Cicurug, Pagelaran, Ciomas, Citereup, dan lainnya.

Para sopir angkot mendesak pemerintah mengatur dan menata transportasi online.

Ketua Umum Organda Kota Bogor Moch Ischak mengaku telah mengimbau supir dan pemilik angkot untuk tidak ikut unjuk rasa karena dapat merugikan para supir.

”Kami sudah jauh-jauh hari mengimbau supir dan pemilik angkot untuk tidak usah ikut demo. Karena justru kita yang rugi, tidak narik penumpang tidak dapat penghasilan,” kata Ischak.

”Kami juga sepakat dengan Pemerintah Kota Bogor yang akan membatasi operasional transportasi online ini dengan diberlakukannya sistem kuota, jadi masyarakat tetap punya altenatif untuk mendapatkan layanan transportasi,” imbuhnya.

Arus lalu lintas di Kota Bogor sendiri terpantau lancar dan beberapa angkot ternyata masih beroperasi. Sebaliknya ojek online yang biasa mangkal di trotoar dan taman-taman kota menjadi berkurang jumlahnya. Mereka tidak menggunakan atribut agar tidak mencolok. (pj/ JPG/fik)

Tinggalkan Balasan