Raih 52,3 % Suara untuk Jokowi-Amin

BANDUNG – Pasangan Joko Widodo-Maruf Amin dipre­diksi akan meraih 52,3% suara pada Pemilu Presiden 2019 di Jawa Barat. Hasil ini berdasar­kan pemetaan pemilih yang dilakukan Tim Akar Rumput (TAR), kelompok relawan pen­dukung pasangan nomor 01.

Ketua TAR, Rida Saleh, men­gatakan, sejak September 2018 pihaknya turun langsung ke 18 kabupaten/kota di Jawa Barat untuk menganalisa pemilih pada Pemilu Presiden 2019 yang akan dilakukan pada 17 April. Dalam kurun waktu tersebut, para relawan ini telah menemui 2,25 juta pemilih di 1.333 desa/kelurahan.

Selama kerja politik itu, pi­haknya menjadi juru bicara Joko Widodo untuk menggalang dukungan agar pemilih mau memilih kandidat yang dius­ungnya itu. ”Kita door to door briefing di setiap tempat. Setiap kalinya yang hadir sekitar 100 orang,” katanya di Bandung, Jumat (12/4).

Salah satunya dengan meng­informasikan ke masyarakat tentang keberhasilan Joko Widodo ketika menjadi pre­siden lima tahun terakhir ini. ”Kita mengimbau warga meng­gunakan hak pilih, dan menga­jak memilih Pak Jokowi. Kita masuk untuk menyampaikan pesan-pesan baik ke masy­arakat,” katanya.

Selain itu, pihaknya pun me­nangkis setiap kabar bohong (hoaks) dan fitnah tentang Joko Widodo-Maruf Amin. ”Setelah dijelaskan, akhirnya masyarakat mengerti dan justru mau menga­jak pemilih lainnya untuk me­milih Pak Jokowi,” katanya.

Upaya yang dilakukannya ini diyakini meningkatkan elektabilitas Joko Widodo sebesar 12% di provinsi yang paling banyak pemilihnya ini. Pada Pemilu Presiden 2014 lalu, tambah Rida, mantan gubernur DKI Jakarta ini me­raih 40% suara di Jawa Barat.

”Sekarang kami sangat yakin Pak Jokowi meraih 52,3% di Jawa Barat. Artinya ada per­pindahan 12% pemilih Pra­bowo (pada 2014) ke Pak Jokowi. Itu berdasarkan big data analytics dan artificial intelligence, dan verifikasi lapangan yang telah kami lakukan,” katanya.

Di tempat yang sama, analis TAR, Faiz Zawahir, mengata­kan, peningkatan suara Joko Widodo di Jawa Barat ini di­karenakan seluruh program yang diluncurkan pemerintah saat ini dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Sebagai contoh, dia menyebut warga tatar Pasundan ini banyak yang menerima bantuan pro­gram keluarga harapan (PKH).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan