Optimistis Kereta Cepat Beroperasi 2021

BANDUNG -Setelah dikerjakan selama 15 bulan, terowongan (tunnel) Walini di kawasan Perkebunan Maswati, Desa Kanagasari, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) berhasil ditembus.

Keberhasilan tersebut menunjukkan progres pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) signifikan. Terowongan sepanjang 608 meter ini menjadi pertama yang berhasil ditembus dari 13 terowongan KCJB yang akan dibangun.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyaksikan detik-detik penembusan Walini Tunnel ini dalam acara ”Walini Tunnel Breakthrough”, Selasa (14/5).

Ikut menyaksikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Direktur Jende­ral Pengadaaan Tanah Kemen­terian Agraria dan Tata Ruang Arie Yuriwin, dan jajaran Pemkab Bandung Barat.

Ridwan Kamil menyambut baik progres pembangunan KCJB yang menurutnya luar biasa. Emil, sapaan akrab Rid­wan Kamil berharap, di akhir 2019, konstruksi KCJB bisa mencapai progres yang lebih mendekati target. Sehingga, target kereta cepat beroperasi pada 2021 dapat tercapai.

Dengan kewenangannya sebagai Gubernur, Emil me­nyatakan, Pemprov Jabar telah menyelesaikan berbagai dinamika yang mengemuka selama proyek berlangsung.

”Terakhir kami bahas yang melewati Purwakarta, mele­wati tambang-tambang yang juga bagian dari jalur. Kemu­dian, kami juga sudah putuskan koneksi dari Tegalluar ke Kota Bandung dengan LRT adalah dua kilometer. Dari situ nyam­bung ke eksisting jalur kereta ke Kebonkawung, pusat Kota Bandung,” kata Emil.

Selain itu, ke depan, akan dibangun stasiun transit yang berlokasi di kawasan sekitar Masjid Raya Al-Jabbar, tepat­nya di Gedebage, Kota Bandung. Rencananya, Emil sendiri yang akan mendesain bangunan stasiun tersebut.

Menurut Emil, proyek ke­reta api cepat ini akan men­jadi kebanggaan nasional. Selain mendukung pergerakan ekonomi, kehadiran kereta cepat juga diyakini melahirkan kota-kota baru.

”Penduduk Jawa Barat ini hampir 50 juta. Dengan lahi­rnya kota-kota baru akan menjadi titik pemerataan pertumbuhan. Hingga suatu saat bukan tidak mungkin ada warga Walini kerjanya di Ja­karta,” ujar dia.

Emil berharap, model perce­patan transportasi ini bisa menjadi penghubung di daerah strategis lain dengan pertum­buhan industrinya yang cepat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan