BANDUNG -Jelang mudik Lebaran, Plh Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta warga melakukan langkah antisipasi untuk meningkatkan faktor keselamatan dan mengurangi tingkat kecelakaan dengan target zero accident.
Menurutnya, beberapa langkah antisipasi yang perlu dilakukan terkait faktor dari pengemudi dan kelaikan kendaraan.
”Yang paling utama adalah keselamatan dan kecelakaan yang harus diminimalkan, kalau bisa zero (accident),” jelas Uu ketika ditemui usai acara gelar pasukan kemarin. (28/5).
Dia menuturkan, ketika dalam perjalanan mudik para pengemudi dalam kondisi fisik prima. Artinya dari segi kesehatan fisik dan phisikis harus betul-betul diperhatikan.
”Saya berharap para pengemudi itu harus benar-benar dalam suasana batin yang tidak terganggu pikirannya, emosionalnya,” jelasnya.
Hal kedua, yaitu kelaikan kendaraan. Kata Uu Ruzhanul, kendaraan untuk mudik tidak harus baru tetapi dalam kondisi yang baik dan aman.
”Kalau kendaraan kondisinya sudah lama tetapi kalau dirawat dengan baik, remnya berfungsi dengan hebat, dan hal lain. Maka itu akan meminimalkan kecelakaan,” paparnya.
”Jadi, dua hal yang harus diantisipasi dalam menjaga keselamatan. Pertama, soal manusianya atau sopir. Dan yang kedua kendaraan yang harus baik,” sambung Uu Ruzhanul.
Sementara itu, terkait pengamanan untuk arus mudik dan Lebaran, Uu menjelaskan bahwa Pemdaprov Jabar menerjunkan personel gabungan dari Dinas Perhubungan dan dinas terkait lainnya. Selain itu ada pengamanan dari pihak TNI dan Polri. Diharapkan masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan nyaman dan aman.
”Secara syariat ikhtiar kita sudah maksimal, personel sipil, TNI, Polri dalam melaksanakan pengamanan Idul Fitri, supaya mereka yang melaksanakan Idul Fitri berada dalam keadaan nyaman, tenang, dan aman,” harapnya.
Semantara itu, Polda Jabar menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2019. Operasi ini akan digelar selama 13 hari mulai 29 Mei – 10 Juni 2019.
Menurut Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian dalam amanatnya menyatakan, Operasi Ketupat Lodaya tahun ini memiliki karakteristik khas dibanding dengan operasi tahun sebelumnya. Pasalnya bersamaan dengan proses tahapan Pemilu 2019, sehingga menurut Tito potensi kerawanannya semakin kompleks.