CIMAHI – Polres Cimahi menyatakan kesiapannya untuk mengawal proses arus mudik-balik, Lebaran Idul Fitri 2018. Dalam operasi kemanusiaan bersandi Ketupat Lodaya 2018 tersebut, sebanyak 850 anggota Polres siap dikerahkan.
Kapolres Cimahi AKBP Rusdy Pramana mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait, mulai dari Pemkot (Cimahi), Pemkab (KBB), elemen masyarakat, dan lainnya. Bahkan, sudah melakukan latihan tactical floor game untuk mengetahui, fakta dan data di lapangan.
”Besok kita gelar pasukan untuk pengamanan operasi ketupat ini,” katanya kepada wartawan usai kegiatan Latihan Pra Ops Ketupat Lodaya 2018, di Mapolres Cimahi, Jalan Amir Machmud, kemarin (5/6).
Menurutnya, dari hasil latihan Tactical Floor Game yang melibatkan seluruh Instansi terkait, bisa tergambar fakta yang bakal terjadi di lapangan. Misalkan, mulai dari potensi gangguan, seperti black spot dan trouble spot nya jadi diketahui.
Dengan demikian, lanjutnya, anggota yang akan melakukan pengawalan dalam operasi ini sudah mengetahui bagaimana dan cara bertindaknya seperti apa.
Selama operasi ketupat Lodaya, beberapa kawasan yang lebih disoroti atau jadi trouble spot terjadinya penumpukan kendaraan ada di tiga kawasan yang jadi pintu masuk ke Cimahi. Yakni, Padalarang antara keluar Cianjur atau Purwakarta, trouble spot Lembang. Apalagi itu masuk kawasan wisata, dan di Cimahi Selatan.
”Untuk pengamanan kita libatkan 850 personel, belum bekup dari Polda,” ujarnya.
Personel sebanyak itu tidak hanya diturunkan untuk mengatur arus dan mengawal pemudik, juga untuk mengantisipasi adanya gangguan kamtibmas dan teror. Makanya, nanti anggota bekup dari Polda standby di Mako juga di beberapa titik yang dianggap rawan.
Untuk antisipasi ancaman teror sendiri, pihaknya sudah melakukan penabalan dan peningkatan keamanan, dan tidak hanya dari segi kuantitas, tapi kualitasnya pun ditingkatkan. Misalnya, saat pengamanan lebaran nanti bukan hanya personel yang ditambah, tapi kulitas pelayanan kepada masyarakat pun harus lebih baik.