Satgas Citarum Belum Maksimal Bekerja

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil) meminta agar Satuan Tugas (Satgas) Citarum mampu menyelesaikan berbagai permasalahan di sungai terpanjang di Jawa Barat tersebut.

Dia meminta Satgas Citarum agar tidak hanya menjadi organisasi saja, melainkan harus memberikan bukti nyata dalam upaya menormalkan sungai yang mendapat predikat terkotor di dunia.

Emil menilai, selama ini kegiatan yang dilakukan Satgas Citarum cenderung sporadis dan kurang terkoordinasi. Sehingga, perlu ditegaskan lagi fungsi koordinasinya.

Selain itu, untuk bantuan anggaran perlu adanya komitmen sesuai dengan keputusan Perpres (Peraturan Presiden) sehingga Pemprov dan Satgas akan mendistribusi sesuai kebutuhan.

Dikatakan Emil, menghadapi musim penghujan pihaknya akan fokus dalam melakukan penggalian sedimentasi di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum yang berpotensi dilanda banjir tahunan. Sebab, meski laporan di lapangan menyebutkan telah lebih baik, tapi dirinya belum bisa menganalisa secara mendalam.

“Secara kasat mata sudah jauh lebih baik dibanding tahun lalu karena mungkin TNI pada musim kemarau melakukan kegiatan-kegiatan yang maksimal,” jelas Emil kepada wartawan kemarin. (2/11).

Emil mengungkapkan, dari rapat tersebut terungkap jika selama ini telah dilakukan berbagai langkah penegakkan hukum kasus-kasus pelanggaran yang terjadi di Sungai Citarum.

Menurutnya, kasus-kasus tersebut tengah dikelola Polda Jawa Barat dan akan segera ditangani lebih jauh untuk dilakukan penuntutan.

“Kita akan proses terus untuk menunjukkan tim bekerja dengan tegas dan maksimal, sambil proses hulu ke hilir terus dilakukan,” kata dia.

Dikatakan Emil, pencemaran yang dilakukan di Sungai Citarum tidak hanya disebabkan limbah-limbah pabrik dan sampai industri. Sebab, pihaknya menemukan terdapat sejumlah pelanggaran yang dilakukan keramba jaring apung di beberapa waduk di Jawa Barat.

“Kita optimis dengan tim ini dan saya akan komit. Jangka pendeknya adalah kita akan mencari sekretariat agar semua yang dibahas tidak formal seperti ini tapi dalam harian semua stakeholder berinteraksi di sekretariat itu untuk memberikan progres-progresnya,” kata dia.

Sebagai upaya mengurangi pencemaran yang dilakukan jaring apung, Emil mengatakan akan membatasi jumlah jaring apung yang saat ini terbilang banyak. Menurutnya, beberapa waduk terdapat jaring apung yang jumlahnya lebih banyak dari batas yang diperbolehkan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan