Hulu Sungai Citarum Butuh Jutaan Pohon

PAMEMPEUK – Semenjak 2013 predikat sungai terkotor di dunia melekat diberikan untuk Sungai Citarum. Predikat itu diberikan Blacksmith Institute, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di New York dan Green Cross, Swiss.

Melihat kondisi ini Dansektor 21 Kolonel Infantri Yusep Sudrajat bertekad akan terus menyosialisasikan ke masyarakat tanpa henti untuk mengajak berbuat dan merubah untuk sungai Citarum.

Dia menilai, Citarum tercemar disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya limbah rumah tangga, limbah pabrik, limbah peternakan dan sampah. Bahkan khusus untuk kawsan hulu alih fungsi lahan dan pembalakan hutan menjadi sorotan tersendiri menjadi penyebab banjir di beberapa titik di Kabupaten Bandung.

’’ Permasalahan ini terjadi dari mulai hulu sampai hilir sungai Citarum,”jelas Yusef ketika ditemui di sela-sela sosialisasi belum lama ini.

“Bukan hanya dari limbah, bahkan rusaknya hutan yang mengalami alih fungsi lahan yang menyebabkan longsor dan banjir karena tidak ada serapan tanah mengakibatkan hulu sungai citarum rusak,” ungkap Yusep.

Dia menyebutkan, seluas 2.670 hektarn (ha) hutan dalam kondisi sangat kritis, sementara sekitar 212 ribu hektar terancam kritis. Kondisi kawasan hutan yang kritis mengakibatkan pendangkalan Sungai Citarum.

Sehingga, lanjut Yusep, ribuan luas tanah yang tergerus hujan karena hutan gundul mencapai 8 juta ton per tahun sehingga menyebabkan sedimentasi dan mengakibatkan banjir di beberapa Kecamatan, diantaranya, Majalaya, Baleendah, Banjaran, dan Dayeuhkolot.

“Solusi mengatasi permasalahan permasalahan tersebut salah satunya dengan penanaman kembali hutan seluas 80.000 ha dengan 125 juta pohon keras. Kemudian relokasi dan alih profesi masyarakat di wilayah hulu Sungai Citarum,” terangnya.

Oleh karena itu, kata Yusep, pihaknya melakukan penghijauan dengan penanaman pohon keras di sepanjang aliran sungai demi menahan tanah disepanjang aliran sungai agar kuat. Selain itu, katanya, pengangkatan sampah dan pengerukan sedimen di seluruh aliran air yang menuju Sungai Citarum, baik anak sungai, cucu sungai sampai di saluran air terkecil.

“Sektor 21 saja kami membutuhkan sekitar 11.685 pohon untuk seluruh wilayah anak Sungai Citarum. Jumlah tersebut belum termasuk anak sungai di Cimahi,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan